Ketika terjadi perang melawan tentara Romawi, Tiga orang bersaudara dari negeri Syam (Syiria) yang menjadi tentara Islam tertawan.
Mereka bertiga dihadapkan kepada raja Roma yang terkenal kejam.
"Jika kalian mau mengikuti Agamaku dan menjadi tentara Raku. Kalian akan kuberi kedudukan yang tinggi dan akan dikawinkan dengan putriku yang cantik,"
Kata raja Roma itu.
Namun tawaran dari sang raja yang cukup menyenangkan itu ditolak oleh tiga bersaudara itu dengan tegas.
"Meskipun Baginda memberi janji dengan kedudukan maupun kemewahan, dengan imbalan agar kami mengikuti kehendak paduka. Kami menolak.dan kami tetap memilih Islam sebagai agama kami  serta Muhammad sebagai panutan kami.
Merasa tawarannya di tolak mentah-mentah oleh ketiga tentara Islam itu, Baginda Raja Roma menjadi murka. Diperintahkan prajuritnya untuk memanaskan minyak dalam kuali yang sangat besar , terbuat dari besi bajaÂ
Hal itu untuk menteror mental ketiga prajurit bersaudara itu.
Hari pertama dipanggilnya si sulung untuk diinterogasi. Tetapi pemuda itu tetap teguh pada pendiriannya, Ian tak ingin berpaling dari Islam dan tetap sebagai ummat Muhammad.
Sang Raja menjadi jengkel, ia menyuruh pengawalnya untuk memasukkan pemuda itu kedalam kuali yang berisi minyak panas mendidih. Dan tewaslah pemuda itu.
Kebiadapan raja itu dilakukan kepada pemuda kedua yang mati syahid menyusul kakakya.
Ketika tiba giliran sibungsu, seorang pengawal berkata kepada rajanyaÂ
"Ampun Baginda, Rasanya kita tidak akan berhasil dengan menggunakan cara kekerasan. Serah pemuda itu kepada hamba. Biarkan hamba menggunakan cara yang halus untuk membujuknya, akan hamba dia buat ingkar dari Agamanya."
"Bagaimana caranya?" Tanya sang rajaÂ
"Hamba mengerti dengan kebiasaan seorang pemuda, ia akan mudah terpikat oleh seorang wanita. Biarkan putriku merayu dan membujuknya" jawab pengawal ituÂ
"Hmm baiklah, kusetujui usulmu. Kau kuberi waktu 40 hari untuk melakukan itu, jika dalam waktu yang kutetapkan itu kau tidak berhasil, bawa dia kembali kesini. Kita habisi saja pemuda bodoh ini."
Maka, si pemuda dibawa oleh pengawal itu pulang ke rumahnya. Putrinya yang cantik diminta untuk membujuknya namun ternyata rayuan dan bujukannya wanita cantik tak mampu menggoyahkan iman pemuda itu.
Siang hari pemuda itu selalu berpuasa, dan bila malam hari ia selalu sholat tahajud. Karena usahanya tak berhasil pengawal raja dan putrinya kehabisan akal.
"Pemuda itu telah kehilangan kedua saudaranya. Penolakannya itu barang kali karena selalu teringat kedua kakaknya,"kata putri itu kepada ayahnya.
"Mungkin benar apa yang kau katakan itu, anak ku,"
"Tapi aku tak akan berputus asa, Ayah mintalah perpanjangan waktu kepada Baginda raja, akan kubawa dia ke suatu tempat untuk membujuknya,"
Baginda raja menyetujui perpanjangan waktu itu. Meskipun demikian putri pengawal itu masih saja gagal membujuk pemuda itu. Hingga suatu hari perempuan itu akhirnya menyerahÂ
"Kau begitu teguh beriman kepada tuhanmu aku sangat simpati kepada dirimu, kau yang benar-benar teguh dalam memegang keyakinan . MAKA. Mulai saat ini aku putuskan untuk mengikutimu, termasuk agamamu,"kata putri pengawal ituÂ
Mendengar pernyataan itu, si pemuda menerimanya dengan tangan terbuka. Tapi ia sangat menghawatirkan keselamatan perempuan itu.
"Aku adalah seorang tawanan. Setiap saat hidupku akan berakhir oleh keputusan Baginda raja. Dan jika kau mengikutimu , keselamatanmu pun akan terancam," kata pemuda ituÂ
"Aku tak perduli apapun yang terjadi pada diriku kita berdua bisa lari sejauh mungkin, akan ku sediakan kuda untuk kita berdua,"
Setelah mempersiapkan semuanya, akhirnya dua orang laki dan perempuan itu melarikan diri dengan menunggang kuda. Bila malam hari mereka meneruskan perjalanannya, dan bila siang Hari mereka bersembunyi untuk menghindari pengejaran pasukan rajaÂ
Suatu malam, ketika dua orang itu meneruskan perjalannya, mereka mendengar suara derap kaki kuda mengejarnya, Tetapi, pemuda itu justru menghentikan lari kudanyaÂ
"Aku mendengar suara derap kaki kuda di belakang kita aku yakin mereka adalah saudara-saudara ku," kata pemuda ituÂ
"Tapi, bukankah kedua saudaramu itu telah meninggal di bunuh oleh Baginda raja? Kata putri pengawal itu tak mengertiÂ
"Bener, tapi jelas mereka adalah saudaraku," jawab pemuda itu penuh keyakinanÂ
Apa yang dikatakan oleh pemuda itu ternyata memang benar. Dua kakanya yang telah mati syahid itu tiba-tiba muncul, mendekat menyampaikan salam bersama malaikat yang mengantarnyaÂ
" Bagaimana kaka berdua begitu tahan menerima siksaan dari Raja Romawi yang kejam itu?" Tanya si pemuda kepada saudaranyaÂ
"Siksaan itu memang sangat menyakitkan,Tetapi hanya sebentar kami rasakan.Setekah itu kami langsung di bawa oleh malaikat ke surga," jawab merekaÂ
"Dan sekarang,apa maksud kedatangan kakak berdua menemuikuÂ
"Kami ingin menyaksikan pernikahanmu dengan gadis yang shalihah ini,"Â
Setelah menikahkan adiknya dan memberikan ucapan selamat. Kedua kakak ber adik yang telah mati syahid karena siksaan raja yang kejam itu kembali ke surganya Allah. Sementara sang adik bersama istri yang baru dinikahkan itu meneruskan perjalannya menuju negeri Syam untuk menetap disana,Â
   Dan bahagialah mereka berduaÂ
     Berkat keyakinannyaÂ
Konstributor: SAIFULLOH/IPUNDS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H