Data dari BKKBN yang diambil dari laporan Bappenas tahun 2013 menyebutkan kalau Proyeksi jumlah balita dan anak pada tahun 2015 adalah 47,4 juta jiwa, sementara itu proyeksi jumlah remaja pada tahun 2015 adalah 66 juta jiwa atau sekitar 27% dati total jumlah penduduk (Bappenas, 2013). Jumlah itu adalah jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit. Masa depan bangsa ini bergantung pada remaja dan anak-anak yang hidup di hari ini.
[caption caption="Pembangunan Keluarga"]
Kegandrungan pada pornografi yang menyimpang sangat potensial merusak masa depan anak-anak dan remaja kita. Di usia muda mereka sudah bisa kehilangan harapan dan kejayaan di masa depan. Jumlah kehamilan yang tak diharapkan akan bertambah, imbasnya mereka akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri. Penyakit menular seksual atau bahkan HIV AIDS juga akan terus menggerogoti mereka, membuat mereka kehilangan kesempatan untuk menggali potensi yang seharusnya berguna bagi bangsa ini.
Di sisi moral, kegandrungan pada pornografi yang menyimpang ini juga tentu memberi dampak negatif yang besar. Anak-anak dan remaja yang menjadi korban atau bahkan pelaku tentu sangat sulit untuk bisa diharapkan membawa bangsa ini ke haluan yang benar di masa depan. Para korban akan kehilangan kepercayaan diri, butuh terapi dan usaha keras untuk membangun kembali semua yang sudah rusak itu. Sementara para pelaku tentu akan terus terjebak pada kelakuan tak pantas mereka.
*****
Keluarga sebagai unit terkecil dari sebuah bangsa adalah benteng paling utama dalam membentengi anak-anak dari pornografi yang membawa dampak negatif. Orang tua punya peranan penting untuk menyadarkan mereka bahaya di balik pornografi yang terlihat menggoda itu. Memang tidak mudah, apalagi untuk anak-anak remaja yang sedang tumbuh dengan rasa ingin tahu yang tinggi.
Modal dasar yang paling berharga tentu saja adalah kemauan orang tua untuk membangun komunikasi dengan anak-anaknya. Dengan bekal pengetahuan yang cukup, orang tua seharusnya bisa menjadi lebih dari sekadar orang tua tapi sekaligus menjadi teman dan pendengar yang baik. Bukan jamannya lagi anak-anak dan remaja dikerasi atau dilarang tanpa penjelasan tentang maksud larangan itu. Apalagi sekarang jamannya internet, apa saja bisa didapatkan di sana dengan mudah.
[caption caption="Harganas 2015"]
Menjadi orang tua di jaman sekarang memang tidak mudah. Tantangannya makin berat. Bahaya-bahaya yang puluhan tahun lalu terbayangkan saja tidak, sekarang sudah jelas di depan mata. Tapi, tak ada yang tak mungkin. Memang butuh kerja keras berlipat ganda untuk membangun keluarga yang sekaligus juga berarti membangun bangsa.
Kita butuh revolusi pengetahuan, revolusi dalam metode mendekati anak dan membangun keluarga. Di ujung semua itu ada revolusi mental yang jika dilaksanakan dengan konsisten bisa menjadi modal besar di masa depan.
Anak-anak harus dijauhkan dari pornografi, demi masa depan mereka, masa depan keluarga dan masa depan bangsa ini.