Mohon tunggu...
Ipon Semesta
Ipon Semesta Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Seniman. Melukis dan Menulis. Mantan Jurnalis Seni dan Budaya. Ketua PERSEGI (Persaudaraan Seniman Gambar Indonesia)

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tiga Warna Seni Rupa Indonesia - Seniman Itu Seksi

7 September 2024   16:30 Diperbarui: 13 September 2024   21:39 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terimakasih kenangan. Terimakasih tiga Auctor Intellectualis dalam sejarah seni rupa Indonesia--dianugerahi "Hon" yang abadi dari pemilik kebahagiaan, kehidupan. Damai bersama yang Maha Indah. Aaamiin 

-Pasar Seni Ancol 6 September 2024

Ipon Semesta - Ketua PERSEGI (Persaudaraan Seniman Gambar Indonesia).-

------------------------------

TIGA WARNA SENI RUPA INDONESIA

oleh Agus Dermawan T.

Catatan kecil ini untuk mengiringi Pameran Besar Tiga Warna Seni Lukis Indonesia, Affandi, R. Basoeki Abdullah RA dan S. Sudjojono yang diselenggarakan pada tanggal 13 sd 22-September 1985 di Galeri Pasar Seni, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.

AFFANDI, R. BASOEKI ABDULLAH RA, S. SUDJOJONO

Pelaku sejarah yang saling bertumbur

Menyebut nama pelukis Affandi, Basoeki Abdullah dan S. Sudjojono, akhirnya tak seperti cuma menyebut tiga nama besar belaka. Tetapi juga sama dengan menyerukan tiga pelaku sejarah yang penuh kemelut" dan masing-masing memiliki kontroversi sendiri. Sebab, seperti yang telah dicatat waktu, lewat perjalanan kesenian mereka yang panjang. Sudjojono dan Basoeki terutama, mempunyai kitab lakon yang bisa tak habis-habisnya dibaca. Tak habis-habisnya dibaca, karena memang lakon yang mereka mainkan, tak selesainya dituntaskan

"Persoalan ideologi kesenian, persoalan vision seni lukisan, adalah hak setiap seniman. Jadi memang tidak akan klop dan sama sekali beres," kata Besoeki mengomentan lakon yang la mainkan bersama Sudjojono itu. Dan lakon tersebut adalah kisah pertikaian, pergesekan visi, pertumbuhan pendapat. Seperti sebuah medan pertempuran yang maha luas, medan itu memang nampak masih menyisakan asap di ujung sana ujung sini. Hingga sedikit saja bensin tercecer, api kuat menyulut kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun