Mohon tunggu...
ArWic
ArWic Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Film

"Keluarga Cemara": Harta, Keluarga, dan Adhisty Zara

25 Februari 2019   14:54 Diperbarui: 25 Februari 2019   15:38 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup tentang ke-vvota-an saya. Sebagai aktris, akting Zara di film ini luar biasa. Sangat alami. Penjiwaannya natural. Seolah siapa yang sedang kita saksikan di layar bukanlah Zara JKT48, melainkan Euis, putri sulung Emak dan Abah. Tak heran, beberapa waktu silam Zara JKT48 diganjar penghargaan "Aktris Cilik/Remaja Terpilih" pada gelaran Piala Maya 7 pada 8 Januari 2019 atas atas aktingnya di film KELUARGA CEMARA ini. Saiko kayo! Dirimu luar biasa, Zara!

Fyi, di gelaran Piala Maya 7 tersebut film KELUARGA CEMARA beroleh 11 nominasi di 10 kategori berbeda, dan berhasil memenangkan 6 buah piala. Selamat!

Namun ini tak berarti hanya Zara seorang yang menunjukkan performa luar biasa di film ini. Justru semua pemainnya menunjukkan kualitas akting djempolan. S-e-m-u-a-! Widuri Puteri (anak kecil ini putri pasangan Dwi Sasono - Widi Mulia). Sebagai aktris, aktingnya manusiawi. Dia mampu menunjukkan kualitas kepribadian manusia (baca: anak-anak) yang berdimensi. Ketika gembira, gembiranya khas anak-anak. Ketika merajuk, merajuknyapun kekanak-kanakan. Ini asyik.

Tapi ada satu adegan akting Widuri, maksudnya Ara, yang membuat saya paling melongo: anak-anak barangkali memang masih anak-anak, tapi itu tidak berarti mereka tidak menyimak apa yang sedang terjadi pada dunia orang dewasa. Boleh jadi mereka (baca: anak-anak) memang belum sepenuhnya memahami, tapi saya percaya mereka tahu. Mereka.. merekam.

"Ara nggak mau ulang tahun lagi. Soalnya nanti kalau Ara 13 tahun, Abah bakal marah-marah ke Ara kayak Abah marah-marah ke Teh Euis.."

Asdfghjkl@#$%^*&!

Teruntuk para orangtua di luar sana, itu pelajaran parenting penting bagi Anda. 

Asdfghjkl@#$%^*&!

Karakter lain selain kedua anak ini (kalau ada yang iseng bilang Widuri ini adik kandung Zara di dunia nyata selain Keenan dan Kenjiro, saya percaya) pun tak kalah mentereng aktingnya. Nirina Zubir dan Ringgo Agus Rahman tak perlulah lagi dipertanyakan. Aktor veteran.

Hanya Ringgo Agus Rahman saja yang barangkali secara mengejutkan mampu tampil sedewasa itu sebagai seorang Abah; suami sekaligus kepala keluarga berusia 35an tahun. Nyaris hilang sama sekali bayangan di kepala saya sosok Ringgo Agus Rahman sebagai Agus Gurniwa, mahasiswa Teknik Sipil di film JOMBLO belasan tahun silam. Nyaris-hilang-sama-sekali. Agus yang kocak, Agus yang polos, Agus yang.. berani-beraninya melukai hati our lovely Nadia Saphira! Huft!

Juga akting pemeran-pemeran pembantu yang tak kalah all out: Ceu Salmah (Asri Welas), Kang Romly Abdurrahman Arif),  juga Geng Anak Kampung seperti Andi (Joshua Frederico), Deni (Kafin Sulthan), Ima (Kawai Labiba), dan si ginuk-ginuk Rindu (Yasamin Jasem). Kesemuanya patut diganjar penghargaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun