Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Ilmuwan - Science and culture observer

Seorang peneliti lintasilmu, terus berlayar, tak pernah tiba di tujuan, pelabuhan selalu samar terlihat, the ever-expanding sky is the limit.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisiku: Mencari Musim Semi di Musim Pandemi

6 Januari 2021   13:23 Diperbarui: 8 Januari 2021   18:10 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit image @ pavlo vakrushev|123rf.com

Gigil musim dingin masih menemani
Musim semi hijau masih lama dinanti

Aku hening menemani gundukan salju putih
Mereka menggigil demam kedinginan
Dedaunan hijau belum juga bermunculan
Kepiting sembunyi di gundukan pasir putih

Badai salju musim dingin
Akankah dikalahkan
Oleh semilir angin sejuk musim semi
dan nyanyian merdu dewa-dewi?

Kebengisan dikalahkan ketenangan?

Dari sorga maha tinggi
Sebuah jawaban turun
Suara abadi keheningan
Yang mengalun riang dan sunyi

"Cari, carilah musim semi
Di saat musim dingin pandemi
Harapan perlu bersemi
Dalam hati sunyi sendiri.
"

Datanglah, wahai musim semi
Selimuti seantero muka Bumi
Dengan selimut dedaunan wangi
Dan bebungaan warna-warni

Hai siarkan dari gunung tinggi
Bumi akan bersemarak lagi!
Tapi aku melihat segalanya sunyi
Awan-awan tak ikut bernyanyi

Jakarta, 6 Januari 2021
ioanes rakhmat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun