Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Ilmuwan - Science and culture observer

Seorang peneliti lintasilmu, terus berlayar, tak pernah tiba di tujuan, pelabuhan selalu samar terlihat, the ever-expanding sky is the limit.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisiku: Mencari Musim Semi di Musim Pandemi

6 Januari 2021   13:23 Diperbarui: 8 Januari 2021   18:10 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit image @ pavlo vakrushev|123rf.com

Buang segala teori konspirasi
Jangan sebarkan sensasi tanpa isi
Hanya demi tiga puluh periuk nasi
Merekalah pengibul asli tanpa basa-basi

Musim semi daun-daun dan bunga-bunga
Akan mengganti musim dingin pucat pasi
Jika vaksin-vaksin Covid-19 telah tersedia
Vaksin yang aman, manjur dan tak basi

Tak satu pun vaksin telah disetel ulang
Agar si mutant virus lari tunggang-langgang
Vaksinasi sedang berjalan di sejumlah negara
Belum terbukti manfaatnya buat warga negara

Kata para ahli, vaksin baru mRNA pasti manjur
Meski pengalaman belum ada seumur-umur
Padahal pengalaman itu guru yang luhur
Sulit memisahkan manjur dan terlanjur

Jutaan dosis vaksin mRNA sudah diproduksi
Tak mungkin dibuang ke laut begitu saja
Tak boleh uang jutaan USD raib tanpa guna
Vaksinasi pun bagiku seolah sebuah ilusi

Bisakah orang imun lewat vaksin basi?
Virus mutant telah berada di km sepuluh ribu
Vaksin-vaksin ya baru sampai di km seribu
Semoga aku sedang berilusi

Jangan berilusi! Bangun, bangun!
Vaksinasi Covid-19 itu suatu pertaruhan
Dalam melawan habis musuh penuh setahun
Dunia sudah lelah limbung terayun-ayun

Sekarang ini masa darurat
Perlu otorisasi penggunaan darurat
Bagi vaksin-vaksin yang belum tentu tepat
Susah pertemukan darurat dan tepat!

Coba dulu dengan vaksin yang telah ada
Serahkan hal lain ke Tuhan Mahapengada!
Pasti pemulihan akan terjadi di mayapada
Wujudkan segera, jangan ditunda!

Akupun termenung sangat dalam
Apakah perusahaan farmasi penghasil vaksin
Santa Klaus yang datang tengah malam?
Diutus untuk ubah kelam hari kemarin

Hembusan sejuk angin malam
Membelaiku adem dan kalem
Ajaib, hatiku pun tenteram dan ringan
Meski tubuhku menggigil kedinginan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun