Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gen, Otak, Kepribadian, dan Orientasi Politik

15 Januari 2018   01:48 Diperbarui: 31 Maret 2018   10:47 2636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liya Yu melihat bahwa lewat banyak studi neurosains dalam tiga dekade terakhir ini, kita makin mengerti bahwa materi abu-abu (gray matter) otak kita yang terlibat dalam menjalankan fungsi penyimpanan memori, kontrol diri dan pengambilan keputusan yang dikerjakan otak kita, bertambah besar volumenya jika seseorang menerima makin banyak pendidikan dan informasi baru yang masuk ke dalam memori otak.

Pendek kata, pendidikan yang mencerdaskan dan informasi yang membuat kita tambah pengetahuan baru, jika dijalankan dan diterima dengan sinambung, akan makin memperbesar volume materi abu-abu otak kita.

Jika kondisi di atas terjadi, kita akan makin mampu mengingat, makin mampu mengontrol diri, dan makin mampu mengambil keputusan dalam banyak bidang kehidupan dengan lebih baik. Jika hal ini berjalan, politik pun akan lebih baik, lebih humanis, dan jauh dari berbagai prasangka primordial yang merusak harmoni sosial dan mendehumanisasi manusia./6/

Penyusutan volume materi abu-abu dalam otak terpantau jika seseorang makin kurang menerima pendidikan, alias jika otaknya tidak dilatih dan tidak diasah untuk berpikir dan belajar dan tidak pernah menjalani berbagai pelatihan peningkatan kecerdasan. 

Lewat pembelajaran dan pendidikan, otak kita mengalami apa yang dinamakan "pemetaan kembali" atau "remapping" otak, dengan akibat volume materi abu-abu meningkat.

Neuron-neuron dan materi abu-abu dalam organ otak bisa bertambah karena otak kita memiliki kemampuan neurogenesis (kelahiran neuron-neuron baru) dan neuroplastisitas yang menyebabkan penambahan atau penyusutan volume materi abu-abu.

Neurogenesis dan neuroplastisitas berlangsung di seluruh organ otak kita di sepanjang usia kita. Otak memiliki mekanisme neural yang rumit untuk bisa meremajakan diri sebelum, sejalan dengan waktu yang terus bergerak ke depan, sistem biologis kita roboh dan luruh seluruhnya karena entropi (disebut juga "the Arrow of Time", "panah waktu") yang bekerja dalam semua sistem yang ada dalam jagat raya, baik yang biologis maupun yang nonbiologis.

Penyusutan materi abu-abu, yang berakibat penurunan tingkat kecerdasan dan kemampuan mengingat dan mengambil keputusan, dapat terjadi karena banyak hal lain. Sebut saja beberapa.

Dehidrasi dalam jaringan fisiologis serebral dan materi abu-abu membuat materi ini menyusut. Autisme juga ditandai oleh kurangnya materi abu-abu dalam otak. Ketika sudah lansia, materi abu-abu bahkan bagian-bagian lain tertentu dalam otak, mengalami pengerutan, dengan akibat dementia.

Selain itu, suatu studi klinis menemukan bahwa volume materi abu-abu juga menyusut akibat serangan penyakit kronis seperti osteoarthritis yang menimbulkan rasa sakit. Dalam kasus ini, penyusutan materi abu-abu terjadi di anterior cingulate cortex (ACC), right insular cortex and operculum (RICO), dorsolateral prefrontal cortex (DLPC), amygdala, dan batang otak (brain stem). Jika penyakit kronis ini ditangani dengan baik dan rasa sakit hilang, penyusutan volume materi abu-abu terhenti lalu berangsur kembali ke volume normal./7/

Volume materi abu-abu ternyata juga kurang dalam otak para psikopat atau orang yang berkepribadian antisosial (ASPD, " Antisocial Personality Disorder"). Kajian neurosains pertama lewat pemindaian struktural otak untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan struktural materi abu-abu otak dua tipe penjahat (ASPD plus psikopati, dan tipe ASPD minus psikopati) dilakukan tahun 2012 oleh Nigel Blackwood dkk. Partisipan yang diteliti berjumlah 66 pria usia 20 hingga 50 tahun yang rekam jejak kehidupan mereka tersedia lengkap./8/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun