Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepetak Tanah dihuni Bersama dengan Wong samar

3 Juli 2024   20:36 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:46 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Silahkan lah berdoa , dan minta bantuan orang itu. Dia pun mengunjungi  Ibu Jro, seorang tapakan, sosok yang bisa berhubungan dengan alam lain (niskala).  Seorang spiritualis yang bisa  melihat jarak jauh  tanah itu.

Siang itu, Pak Gede pun berangkat, menuju ke Ibu jro bersama istrinya, untuk meminta bantuannya. Tentang rasa khawatir akan sesuatu di tanah angker itu, dia membangun dan dia menemukan hal-hal aneh.

Setelah sampai dia sembahyang di kuil itu, kemudian Ibu jro itu, memejamkan mata dan berdoa, dengan mengucapkan mantra. Ibu jro tersenyum, ini ada yang datang ada banyak penghuni ditempat itu, satu keluarga wong samar' dengan anak-anaknya sebanyak 9 orang, karena pohon bekul itu tempat bermainnya dan ditumbangkan, saat ditumbangkan  dan pembangunan  dilakukan , ada  anak-anak itu yang meninggal, dia marah kemudian mengamuk  dan membuat rentetan kejadian selanjutnya.

Kata Bu Jero,  ' wong samar itupun datang ke kuwil itu, meminta anak-anaknya juga  di doakan, agar dia juga bersatu (nyomia) dan mendapat tempat di alam sang pencipta. Ibu Jero pun menorehkan berbagai gerakan tanda melakukan penyucian itu, dan kata Bu Jro, wong samar itu sangat senang dan berterima kasih.

Serentak dalam hati Pak Gede ada semacam getaran merasakan mereka bahagia, dan tidak ada beban lagi menempati rumah itu. Artinya sepetak tanah  ditempati manusia dan wong samar

Mendengar itu, pak Gede sekeluarga jadi tenang, proses penyucian tempat itu dilakukan jarak jauh, dengan melakukan teropong  menurut Bu Jero sudah  baik. Ibu Jro memotivasi sudah saya bersihkan tempat itu, anda aman menghuni diatasnya.

Lalu Ibu berdoa lagi, wah.... ini ada seseorang datang begitu ibu jro berkata, apa itu Bu, kata pak gede, yang dulu memiliki tanah itu datang dia sejatinya  ingat tanah itu, mereka memiliki kenangan dengan tanah itu, dialah yang berusaha bekerja keras agar bisa memiliki sawah itu,  dia belum rela tanah itu dijual, dia masih terikat , pak gede disuruh berdoa, dan mengatakan bahwa dia sudah membelinya dengan ahli warisnya dan dengan menggunakan uang. Ssaya mendoakan anda semoga anda damai silahkan datangilah pewarismu , yang melupakan jasa -jasa anda.

Dalam penampakkan Ibu Jro,  tanah itu adalah pasar para wong samar dan sangat ramai, setiap hari senin dan jumat. Kedua  hari itu adalah pasaran wong samar, konon mereka  sibuk berbelanja untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pak Gede pun diminta berusaha berjualan dan membuat usaha sambil sering berdoa kepada yang Maha kasih.

Entah benar atau tidak, kenyataannya  bahwa setiap senin  dan jumat banyak orang berbelanja  dan  ramai di warung pak gede, pemesanan pun banyak, , omset hari itu selalu lebih tinggi dari hari-hari biasanya' Kata istri pak Gede.

Usahanya pun terus berkembang,  Entahlah percaya atau tidak, apakah manusia seperti kita  yang berbelanja  atau para wong samar, pak Gede tidak tahu... yang penting dia berjualan  laris manis dan hidup dalam kedamaian. Moga bermanfaat****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun