Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dewi Sita dan Penegakan Hak Wanita

1 Juni 2024   14:16 Diperbarui: 1 Juni 2024   18:00 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Felicia Hwang Menjadi Dewi Sita ( Sumber:  beritasatu/Carla Isati Octama)

Wanita lemah lembut, manja, begitu syair, Sabda Alam  dari  Ismail Marzuki.  Pengakuan kelembutan  atas kekuatan wanita semakin menjadi nyata, dalam pergerakan feminisme.

Feminisme adalah serangkaian gerakan dan ideologi sosio-politik yang bertujuan untuk mendefinisikan dan membangun kesetaraan politik, ekonomi, pribadi, dan sosial bagi kedua jenis kelamin. Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu pakai dan kamu lepas semaumu. Mereka terhormat dan memiliki haknya.. "Wanita itu sama seperti bunga. Mereka harus diperlakukan dengan lembut, baik, dan penuh kasih sayang." pesan bijak  Ali bin Abi Thalib

Maka tak heran Feminisme memegang posisi di wilayah pergerakan Wanita, dan mendorong perlawanan serta menggugat mindset masyarakat modern bersifat patriarki---mereka mengutamakan sudut pandang laki-laki---dan bahwa perempuan diperlakukan tidak adil dalam masyarakat ini.

Upaya untuk mengubahnya termasuk melawan stereotip gender dan meningkatkan peluang dan hasil pendidikan, profesional, dan interpersonal bagi perempuan adalah tujuan tak pernah Lelah disuarakan di seluruh dunia.

Mengapa Gerakan ini terjadi? Dari mana dia berasal? Awalnya dia berasal di tanah eropa. Eropa akhir abad ke-18, gerakan feminis telah berkampanye dan terus mengkampanyekan hak-hak perempuan, termasuk hak untuk memilih, mencalonkan diri untuk jabatan publik, bekerja, mendapatkan gaji yang sama, memiliki properti, menerima pendidikan, mengadakan kontrak, memiliki hak yang sama. dalam pernikahan, dan cuti melahirkan. Itulah sederatan list hak Wanita yang dituntut.

Kaum feminis juga berupaya menjamin akses terhadap kontrasepsi, aborsi legal, dan integrasi sosial; dan untuk melindungi perempuan dan anak perempuan dari kekerasan seksual, pelecehan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Perubahan standar pakaian perempuan dan aktivitas fisik yang dapat diterima perempuan juga telah menjadi bagian dari gerakan feminis.feminisme lahir dari kebutuhan Wanita untuk sederajat. Gerakan emansipasi , itulah yang kita kenal di Indonesia.

Banyak pakar menganggap kampanye feminis sebagai kekuatan utama di balik perubahan besar dalam sejarah masyarakat terkait hak-hak perempuan, khususnya di negara-negara Barat, di mana kampanye tersebut hampir secara universal dianggap berhasil mencapai hak pilih perempuan, bahasa yang netral gender, dan hak-hak reproduksi bagi perempuan (termasuk akses terhadap alat kontrasepsi). dan aborsi), dan hak untuk mengadakan kontrak dan memiliki properti.

Meskipun advokasi feminis terutama terfokus pada hak-hak perempuan, beberapa pihak berpendapat bahwa pembebasan laki-laki harus dimasukkan dalam tujuannya, karena mereka percaya bahwa laki-laki juga dirugikan oleh peran gender tradisional.

Teori feminis, yang muncul dari gerakan feminis, bertujuan untuk memahami sifat ketidaksetaraan gender dengan mengkaji peran sosial dan pengalaman hidup perempuan. Para ahli teori feminis telah mengembangkan teori dalam berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi isu-isu terkait gender.

Banyak gerakan dan ideologi feminis telah berkembang selama bertahun-tahun, mewakili sudut pandang dan tujuan politik yang berbeda. Secara tradisional, sejak abad ke-19, feminisme liberal gelombang pertama, yang mengupayakan kesetaraan politik dan hukum melalui reformasi dalam kerangka demokrasi liberal, dikontraskan dengan gerakan perempuan proletar berbasis tenaga kerja yang seiring waktu berkembang menjadi feminisme sosialis dan Marxis berdasarkan teori perjuangan kelas.

Sejak tahun 1960-an, kedua tradisi ini juga dikontraskan dengan feminisme radikal yang muncul dari sayap radikal feminisme gelombang kedua dan menyerukan penataan ulang masyarakat secara radikal untuk menghilangkan patriarki. Feminisme liberal, sosialis, dan radikal terkadang disebut sebagai aliran pemikiran feminis "Tiga Besar".

Sejak akhir abad ke-20, banyak bentuk feminisme baru bermunculan. Beberapa bentuk, seperti feminisme kulit putih dan feminisme kritis gender, telah dikritik karena hanya mempertimbangkan perspektif kulit putih, kelas menengah, lulusan perguruan tinggi, heteroseksual, atau cisgender. Kritik-kritik ini mengarah pada terciptanya bentuk-bentuk feminisme yang spesifik secara etnis atau multikultural, seperti feminisme kulit hitam dan feminisme interseksional.

Beberapa orang berpendapat bahwa feminisme sering kali mendorong misandry dan meninggikan kepentingan perempuan di atas kepentingan laki-laki, dan mengkritik posisi feminis radikal sebagai hal yang merugikan baik laki-laki maupun perempuan.

Dalam epik Ramayana, episode akhirnya menuturkan Shinta adalah kisah perjuangan hak Wanita untuk mendapatkan hak yang sama di depan Publik.

Pada episode Uttara Kanda, setelah Rahwana dikalahkan, mereka kembali ke Ayodhya, Rama dinobatkan sebagai raja dengan Sita di sisinya. Meskipun kepercayaan dan kasih sayang Rama terhadap Sita tidak pernah goyah, segera menjadi jelas bahwa beberapa orang di Ayodhya tidak dapat menerima lamanya Sita ditawan di bawah Rahwana.

Selama masa pemerintahan Rama, seorang tukang cuci yang tidak sopan, sambil mencaci-maki istrinya yang bandel, menyatakan bahwa dia "bukan Rama pemarah yang akan mengambil istrinya kembali setelah dia tinggal di rumah pria lain".

Rakyat jelata mulai bergosip tentang Sita dan mempertanyakan keputusan Rama untuk menjadikannya ratu. Rama sangat putus asa mendengar berita tersebut, namun akhirnya mengatakan kepada Lakshmana bahwa sebagai seorang raja, dia harus membuat warganya senang dan kemurnian ratu Ayodhya harus di atas segala gosip dan rumor. Dengan berat hati, ia memerintahkannya untuk membawa Sita ke hutan di luar Ayodhya dan meninggalkannya di sana.

Demikianlah Sita terpaksa diasingkan untuk kedua kalinya. Sita, yang sedang hamil, diberi perlindungan di pertapaan Valmiki, dimana dia melahirkan putra kembar bernama Kusa dan Lava. Di pertapaan.

Sita membesarkan putra-putranya sendirian, sebagai seorang ibu tunggal. Mereka tumbuh menjadi gagah berani dan cerdas dan akhirnya bersatu dengan ayah mereka. Setelah dia menyaksikan penerimaan anak-anaknya oleh Rama, Sita mencari perlindungan terakhir di pelukan ibunya, Bhmi. Mendengar permohonannya untuk dibebaskan dari dunia yang tidak adil dan dari kehidupan yang jarang sekali membahagiakan, bumi secara dramatis terbelah; Bhmi muncul dan membawa Sita pergi. Jeda  sesaat sebelum masuk ke dalam Bumi, bbeberapa   ungkapan Sita muncul dan  menarik untuk  kita renungkan.

*****

Sore itu Rama mau menjemput Dewi Sita yang telah dibuangnya 12 tahun silam. Dulu masyarakat selalu Sita menjadi tolak ukur bahwa dia diculik Rahwana, akibat perbuatan itu, perang memperebutkan Sita , atara Rahwana dan Rama, dan kemenangan ada di pihak Rama, Sita pun diajak kembali ke Ayodya, namun sebelumnya disebutkan bahwa Rama menguji kesucian Shinta , dia pun menunjukkan bahwa kalau dia menodai hatinya maka dia pasti terbakar dalam kobaran api, namun aneh api itu redup Ketika dewi shinta terjun kedalam api itu. Itu membuktikan bahwa dia memang suci adanya.

Berkat bantuan Sugriwa raja bangsa Wanara, serta Wibisana adik Rahwana, Rama berhasil mengalahkan Kerajaan Alengka. Setelah kematian Rahwana, Rama pun menyuruh Hanoman untuk masuk ke dalam istana menjemput Sinta. Hal ini sempat membuat Sinta kecewa karena ia berharap Rama yang datang sendiri dan melihat secara langsung tentang keadaannya.

Setelah mandi dan bersuci, Sinta menemui Rama. Rupanya Rama merasa sangsi terhadap kesucian Sinta karena istrinya itu tinggal di dalam istana musuh dalam waktu yang cukup lama. menyadari hal itu, Sinta pun menyuruh Laksmana untuk mengumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya dan membuat api unggun.

Tak lama kemudian Sinta melompat ke dalam api tersebut. Dari dalam api tiba-tiba muncul Dewa Brahma dan Dewa Agni mengangkat tubuh Sita dalam keadaan hidup. Hal ini membuktikan kesucian Sinta sehingga Rama pun dengan lega menerimanya kembali.

***

Atas permintaan Rama melalui Lawa dan Kusa, Sita pun dibawa kembali ke Ayodhya. Namun masih saja terdengar desas-desus kalau kedua anak kembar tersebut bukan anak kandung Rama. Mendengar hal itu, Sinta pun bersumpah jika ia pernah berselingkuh maka bumi tidak akan sudi menerimanya.

Sita mendengar banyak khabar bahwa kesucian dan kemurnian hatinya dipertanyakan,

Lalu, dia berkata Ketika Rama Ketika datang menjemputnya. Rama, engkau data ng menjemputku, padahal engkau telah melepaskan haku, sejak engkau melepaskan di hutan belantara, hubungan dirimu dengan diriku sudah tidak ada lagi. Kalau tidak aku mengandung benih janin di rahimku, maka saat itu pun aku sudah meninggalkan dunia ini.

Aku terus menderita hidup di hutan 14 tahun denganmu, lalu disekap di Istana Rahwana, dan kini engkau melemparkan diriku di hutan belantara ini. Adakah cinta sejati padaku ? Tanya Shinta

Rama, demi kebenaran, dan tegaknya aturan, aku melakukan itu semuanya kata Rama dengan sedih. Aku dulu berharap engkau bisa menepati janjimu bahwa, kita akan hidup Bersama dalam keadaan suka dan duka, namun ternyata engkau menyangsikan kesucian cintaku padamu, Rama?

Engkau tak merasakan jeritan hatiku, engkau telah kalah oleh mind seta masyarakat yang berpikir kir wak sangka, Tahukah Kamu ombak yang deras itu bisa apa? Ya, dapat menghapus segala benih-benih cinta bersama serpihan rindunya.... Namun, ternyata tak denganku Sebab, disini aku tetap merindukanmu yang jauh disana. Namun semuanya sirna Ketika aku tak kuat mendengar celotehan masyarakat yang engkau pimpin. Sehingga ku tak yakin, bila ombak deras itu dapat menghapus serpihan rindu ini.

Perlu engkau ketahui, Memahami Martabat Wanita ditegaskan melalui berbagai kepercayaan dan praktik, antara lain: Pengakuan perempuan sebagai perwujudan energi ilahi feminin (Shakti) dalam penciptaan. Menghargai peran perempuan sebagai istri, ibu, dan pengasuh dalam keluarga. Penekanan pada rasa hormat dan kehormatan terhadap perempuan dalam masyarakat. Promosi kesetaraan gender melalui ajaran yang menyoroti potensi spiritual dan intelektual perempuan. Perayaan dewi seperti Lakshmi, Durga, dan Saraswati, yang melambangkan kekuatan, kemakmuran, dan kebijaksanaan.

Sita berkata sambil menghapus air matanya, "Seorang wanita tidak hanya sebagai sosok yang cantik dan menarik dipandang mata, tetapi juga seseorang dengan berbagai keunggulan yang selalu dikejar dan didamba lawan jenisnya. Keunggulan Wanita. Penyair suci melantunkan sebait puisi, Oh.... perempuan engkau adalah perintis cemerlang, pendukung yang memberi makan dan menjalankan aturan aturan seperti bumi. Kami memiliki engkau di dalam keluarga untuk usia panjang, kecemerlangan, kemakmuran, kesuburan dan kesejahteraan.

Sita kembali berkata, dalam tradisi leluhur Raja Ayodya, wanita harus dihormati dan disayangi oleh ayahnya, kakak-kakaknya, suami dan ipar-iparnya yang menghendaki kesejahteraan sendiri. Wanita sebagai ibu yang akan melahirkan suputra, akan mampu membebaskan keluarga yang bersangkutan dari belengngu kesengsaraan baik yang bersifat sekala dan niskala, hendaknya selalu dihormati oleh lingkungan keluarganya.

Kesejahteraan dan kebahagiaan itu bukan semata-mata bersifat sekala saja tetapi berkesinambungan akan dapat mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan yang juga bersifat niskala.

Sita melanjutkan, Aku yakin, dan aku tidak mengutuk, Ibu bumi memang selalu berpesan sebagai pencipta benih, Dimana wanita dihormati, disanalah para dewa merasa senang, tetapi dimana mereka tidak dihormati, tidak ada upacara suci apapun yang berpahala. kedudukan wanita adalah istimewa dan harus dihormati, mempunyai arti wajib bagi orang tuanya serta saudara-saudaranya untuk tetap menghormati dan melindunginya

Namun apa yang anda lakukan padaku, tak ada keadilan buat ku, inilah sebabnya sejak saat itu aku telah tidak menjadi suami istri. Perlu anda ketahui bahwa antara wanita dan kaum pria diumpamakan sebagai tangan kanan dan tangan kiri yang tidak dapat dipisahkan dalam satu masyarakat yang utuh. Mereka mempunyai kedudukan yang sama namun fungsi dan tugas serta kewajiban yang berbeda sesuai dengan guna karma (kodarat) dan swadharmanya masing-masing.

Rama sedih, dan menangis, maafkan atas segalanya, semua aku lakukan sebagai dharma untuk menjaga kesucian dan tauladan bagi masyarakat.

Aku berpikir, kata Sita lagi , Cinta memang dapat datang dan pergi, tetapi selalu meninggalkan jejak kenangan di dalam hati. Aku tersusun dari kenangan yang pahit bersamamu, aku selalu menderita untuk menunjukkan kesucian hatiku, namun orang tak percaya, masyarakat juga gak ada percaya. Jejak kenangan Bersama dirimu yang pernah ada di dalam hidup itulah yang biasanya menyesatkan. Banyak yang terjebak di dalam kenangan yang tidak dapat dilupakan.

Awalnya, aku menengadah ke ibu bumi, sebagai cikal bakal hatiku, Ketika mereka mulai menjauhi diriku, laksamana Aku hanya bisa menatap punggungnya Lalu berkata, "Betapa engkau tega melepaskan Wanita di hutan belantara yang ganas ini , aku terus berbicara dalam diri "berapa lama lagi aku bisa bertahan? Sebab semakin lama membuatku semakin sakit, Semakin sulit untuk ku sembunyikan Layaknya ditarik hingga ke dasar samudera. Hingga nafasku pun habis sudah,  namun aku masih bisa bertahan, bahwa Rsi Walmiki, dekat hutan ini memberikan nasihat padaku, bahwa hidup selalu diliputi suka dan duka. 

Sebelum bertemu dengan Sang Rsi, aku berdoa, Terpikir, untuk ku menyerah  pasrah,  sebab seberapapun besar usaha yang ku lakukan. Tanpa anugrahmu yang memberi kehidupan, aku tak bisa bertahan. Berapapun Aku merengek, Tetap mereka tak akan lagi memandang ku. Dirimu layaknya udara. Yang ada namun tak dapat terlihat, oleh kerinduan yang terus menyedihkan.

Rama sedih, dan berkata, Sita, aku telah bersalah karena engkau tak lepas dari jejak karma masa lalu, yang kini engkau bisa menikmati, dunia ini adalah tempat untuk membayar hutang dan menagih hutang

Dalam dirimu ada kutukan ketika masih kecil, Sita telah menangkap sepasang burung beo dewa, yang berasal dari ashram Valmiki, ketika dia masih muda. Burung-burung itu sedang membicarakan kisah Sri Ram yang didengar di ashram Valmiki, yang membuat kita penasaran. 

Dia memiliki kemampuan untuk berbicara dengan binatang. Burung betina sedang hamil saat itu. Dia meminta Sita untuk membiarkan mereka pergi, tapi Sita hanya membiarkan teman laki-lakinya terbang, dan burung beo betina mati karena terpisah dari temannya. Alhasil, burung jantan tersebut mengutuk Sita sehingga ia akan mengalami nasib serupa, yakni berpisah dari suaminya saat hamil.

 Burung jantan terlahir kembali sebagai tukang cuci. Tukang cuci istanalah yang membalas dan mempermasalahkan kesucianmu sehingga dirimu harus terasing di hutan

Sita tersenyum, izinkan aku, Rama, pergi dan bersatu dengan Rahim Ibu Bumi. Tiba-tiba bumi pun terbelah. Dewi Pertiwi muncul dan membawa Sinta masuk ke dalam tanah. Menyaksikan hal itu Rama sangat sedih. Sita kembali ke ibunya, Bumi, sita melambaikan tangan pada Sri Rama, putra-putranya, dan orang bijak menyaksikan dengan takjub.

Moga bermanfaat***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun