Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dewi Sita dan Penegakan Hak Wanita

1 Juni 2024   14:16 Diperbarui: 1 Juni 2024   18:00 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Felicia Hwang Menjadi Dewi Sita ( Sumber:  beritasatu/Carla Isati Octama)

Rama, demi kebenaran, dan tegaknya aturan, aku melakukan itu semuanya kata Rama dengan sedih. Aku dulu berharap engkau bisa menepati janjimu bahwa, kita akan hidup Bersama dalam keadaan suka dan duka, namun ternyata engkau menyangsikan kesucian cintaku padamu, Rama?

Engkau tak merasakan jeritan hatiku, engkau telah kalah oleh mind seta masyarakat yang berpikir kir wak sangka, Tahukah Kamu ombak yang deras itu bisa apa? Ya, dapat menghapus segala benih-benih cinta bersama serpihan rindunya.... Namun, ternyata tak denganku Sebab, disini aku tetap merindukanmu yang jauh disana. Namun semuanya sirna Ketika aku tak kuat mendengar celotehan masyarakat yang engkau pimpin. Sehingga ku tak yakin, bila ombak deras itu dapat menghapus serpihan rindu ini.

Perlu engkau ketahui, Memahami Martabat Wanita ditegaskan melalui berbagai kepercayaan dan praktik, antara lain: Pengakuan perempuan sebagai perwujudan energi ilahi feminin (Shakti) dalam penciptaan. Menghargai peran perempuan sebagai istri, ibu, dan pengasuh dalam keluarga. Penekanan pada rasa hormat dan kehormatan terhadap perempuan dalam masyarakat. Promosi kesetaraan gender melalui ajaran yang menyoroti potensi spiritual dan intelektual perempuan. Perayaan dewi seperti Lakshmi, Durga, dan Saraswati, yang melambangkan kekuatan, kemakmuran, dan kebijaksanaan.

Sita berkata sambil menghapus air matanya, "Seorang wanita tidak hanya sebagai sosok yang cantik dan menarik dipandang mata, tetapi juga seseorang dengan berbagai keunggulan yang selalu dikejar dan didamba lawan jenisnya. Keunggulan Wanita. Penyair suci melantunkan sebait puisi, Oh.... perempuan engkau adalah perintis cemerlang, pendukung yang memberi makan dan menjalankan aturan aturan seperti bumi. Kami memiliki engkau di dalam keluarga untuk usia panjang, kecemerlangan, kemakmuran, kesuburan dan kesejahteraan.

Sita kembali berkata, dalam tradisi leluhur Raja Ayodya, wanita harus dihormati dan disayangi oleh ayahnya, kakak-kakaknya, suami dan ipar-iparnya yang menghendaki kesejahteraan sendiri. Wanita sebagai ibu yang akan melahirkan suputra, akan mampu membebaskan keluarga yang bersangkutan dari belengngu kesengsaraan baik yang bersifat sekala dan niskala, hendaknya selalu dihormati oleh lingkungan keluarganya.

Kesejahteraan dan kebahagiaan itu bukan semata-mata bersifat sekala saja tetapi berkesinambungan akan dapat mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan yang juga bersifat niskala.

Sita melanjutkan, Aku yakin, dan aku tidak mengutuk, Ibu bumi memang selalu berpesan sebagai pencipta benih, Dimana wanita dihormati, disanalah para dewa merasa senang, tetapi dimana mereka tidak dihormati, tidak ada upacara suci apapun yang berpahala. kedudukan wanita adalah istimewa dan harus dihormati, mempunyai arti wajib bagi orang tuanya serta saudara-saudaranya untuk tetap menghormati dan melindunginya

Namun apa yang anda lakukan padaku, tak ada keadilan buat ku, inilah sebabnya sejak saat itu aku telah tidak menjadi suami istri. Perlu anda ketahui bahwa antara wanita dan kaum pria diumpamakan sebagai tangan kanan dan tangan kiri yang tidak dapat dipisahkan dalam satu masyarakat yang utuh. Mereka mempunyai kedudukan yang sama namun fungsi dan tugas serta kewajiban yang berbeda sesuai dengan guna karma (kodarat) dan swadharmanya masing-masing.

Rama sedih, dan menangis, maafkan atas segalanya, semua aku lakukan sebagai dharma untuk menjaga kesucian dan tauladan bagi masyarakat.

Aku berpikir, kata Sita lagi , Cinta memang dapat datang dan pergi, tetapi selalu meninggalkan jejak kenangan di dalam hati. Aku tersusun dari kenangan yang pahit bersamamu, aku selalu menderita untuk menunjukkan kesucian hatiku, namun orang tak percaya, masyarakat juga gak ada percaya. Jejak kenangan Bersama dirimu yang pernah ada di dalam hidup itulah yang biasanya menyesatkan. Banyak yang terjebak di dalam kenangan yang tidak dapat dilupakan.

Awalnya, aku menengadah ke ibu bumi, sebagai cikal bakal hatiku, Ketika mereka mulai menjauhi diriku, laksamana Aku hanya bisa menatap punggungnya Lalu berkata, "Betapa engkau tega melepaskan Wanita di hutan belantara yang ganas ini , aku terus berbicara dalam diri "berapa lama lagi aku bisa bertahan? Sebab semakin lama membuatku semakin sakit, Semakin sulit untuk ku sembunyikan Layaknya ditarik hingga ke dasar samudera. Hingga nafasku pun habis sudah,  namun aku masih bisa bertahan, bahwa Rsi Walmiki, dekat hutan ini memberikan nasihat padaku, bahwa hidup selalu diliputi suka dan duka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun