Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Lebih jauh Tentang Tanaman Singkong

29 Mei 2024   21:44 Diperbarui: 29 Mei 2024   21:53 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada legenda bahwa singkong diperkenalkan pada tahun 1880--1885 M ke negara bagian Kerala di India Selatan oleh Raja Travancore, Vishakham Thirunal Maharaja, setelah kelaparan hebat melanda kerajaan tersebut, sebagai pengganti nasi. Namun, terdapat kasus budidaya singkong yang terdokumentasi di beberapa bagian negara bagian tersebut sebelum masa Vishakham Thirunal Maharaja. Singkong disebut kappa atau maricheeni dalam bahasa Malaya, dan tapioka dalam penggunaan bahasa Inggris India.

PRODUKSI SINGKONG

Pada tahun 2022, produksi singkong dunia adalah 330 juta ton, dipimpin oleh Nigeria dengan 18% dari total produksi (tabel). Produsen utama lainnya adalah Republik Demokratik Kongo dan Thailand. Singkong merupakan sumber karbohidrat pangan terbesar ketiga di daerah tropis, setelah nasi dan jagung.  Ini adalah makanan pokok utama di negara berkembang, menyediakan makanan dasar bagi lebih dari setengah miliar orang.

Singkong merupakan salah satu tanaman yang paling toleran terhadap kekeringan, dapat tumbuh dengan sukses di lahan marginal, dan memberikan hasil yang cukup baik ketika banyak tanaman lain tidak tumbuh dengan baik. Singkong beradaptasi dengan baik di garis lintang 30 utara dan selatan khatulistiwa, pada ketinggian antara permukaan laut dan 2.000 m (7.000 kaki) di atas permukaan laut, pada suhu khatulistiwa, dengan curah hujan antara 50 hingga 5.000 mm (2 hingga 200 in) setiap tahunnya, dan tanah yang buruk dengan pH berkisar dari asam hingga basa. Kondisi ini umum terjadi di wilayah tertentu di Afrika dan Amerika Selatan.

Singkong merupakan tanaman yang sangat produktif jika mempertimbangkan energi pangan yang dihasilkan per satuan luas lahan per hari -- 1.000.000 kJ/ha (250.000 kkal/ha), dibandingkan dengan 650.000 kJ/ha (156.000 kkal/ha) untuk padi, 460.000 kJ/ha ( 110.000 kkal/ha) untuk gandum dan 840.000 kJ/ha (200.000 kkal/ha) untuk jagung.

KESIMPULAN

Singkong, atau yang dikenal sebagai cassava, adalah penting karena: (1) Sumber pangan: Mengandung karbohidrat yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari. (2) Kaya akan nutrisi: Mengandung serat, vitamin C, dan mineral seperti magnesium yang penting untuk kesehatan. (3) Tahan kekeringan: Tumbuh di daerah dengan curah hujan rendah, menjadikannya sumber pangan yang dapat diandalkan. (4) Fleksibilitas dalam pengolahan: Dapat diolah menjadi berbagai produk makanan seperti tepung, keripik, atau tape. (5) Mendukung keberlanjutan: Mengurangi kerentanan pangan dan mendukung ketahanan pangan lokal. (6) Berperan dalam ekonomi: Menjadi sumber penghasilan bagi petani dan industri makanan. Singkong mengemban peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan, nutrisi, serta mendukung ekonomi dan ketahanan pangan.  Moga bermanfaat***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun