Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebahagiaan Datang Ketika Kita Merelakan Apa yang Tidak Dapat Kita Ubah

24 Mei 2024   07:51 Diperbarui: 24 Mei 2024   08:28 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Camplung-Singaraja (Dokpri)

Manusia memandang alam luas, untuk  berkomunikasi, bahwa mereka sedang mencari kebahagian, menyatu bersama nafas semesta. Hening dan ingin mendengarkan gelombang samudera berdenyut bersama  detak jantung dalam diri.

Kebahagiaan menjadi harapan manusia. Dia dicirikan pada aspek kepuasan, kegembiraan, kenyamanan, dan perasaan menyenangkan lainnya yang membuat hidup menyenangkan dalam hal kemakmuran, keamanan, atau pemenuhan keinginan.

Kebahagiaan adalah sesuatu yang tidak berwujud yang  dapat dialami atau dirasakan. Jiwa seseorang sangat erat kaitannya dengan tingkat kebahagiaannya, kerap menghadirkan kesadaran kebijaksanaan. Bilal Philips berkata, 'Kebahagiaan akan datang ketika kamu berhenti mengeluh atas semua masalah yang menimpamu dan mulai bersyukur atas semua masalah yang tidak menimpamu."

Diterminal itu, seakan hidup biasa menerima dualitas, baik buruk, susah senang, karena yang dicari bukan pada salah satu sisi, namun keseimbangan ditengahnya. Titik nol.

Manakala, Sang jiwa, memiliki sketsa kepentingan pribadi, yang kerap menimbulkan pertanyaan filosofis yang besar dan sulit diselesaikan, maka sejatinya di ada di sudut polarisasi diametral diantara titik hujung.

Sebuah pertanyaan pematik,  yang paling jelas adalah pertanyaan itu membuncah bak mentari pagi hari, hadir tak diundang, dia melakukan kewajibannya. "Kepentingan pribadi terdiri dari apa?" Di zona luas ke dalam hati, Maka mereka akan berpijak pada aras yang kokoh, apa konsepnya, dan bukan sekedar kepentingan pribadi, itu semua nampak cukup jelas. Bahwa, antar pribadi kedirian dengan semesta bertaut dengan jari-jari yang bisa jauh dan bisa dekat.

Kepentingan pribadi adalah kepentingan terhadap kebaikan diri sendiri. Tulis Martin Seligman- dalam Authentic Happiness, karyanya yang tersohor itu, yang merupakan wujud psikologi, yang berjuang pada titik sentral usaha preventif, pembinaan, pengembangan, bukannya kuratif, yang membuat psikologi seperti bengkel bengkel yang 'memperbaiki' kerusakan. Disini Sang bengkel menunggu pasien kendaraan yang bernama jiwa serta tubuh manusia yang sakit.

Membawa kendaraan jiwa ke bengkel itu, adalah tindakan demi kepentingan diri sendiri berarti bertindak berdasarkan motif memajukan kebaikan diri sendiri. Seberkas pertanyaan muncul, Apakah yang dilakukan seseorang benar-benar demi kepentingan pribadinya? Atau tergantung pada apakah tindakan tersebut benar-benar memajukan, atau setidaknya, meminimalkan kemerosotan, demi kebaikannya sendiri? Jawabannya ada di relung hati terdalam. Menyadari bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam hati yang tulus

Meskipun mungkin sulit untuk mengatakan apakah seseorang dimotivasi oleh kepentingan pribadi dalam hal tertentu, dan sulit juga untuk menentukan apakah suatu tindakan atau keputusan benar-benar sesuai dengan kepentingan pribadinya, makna pernyataan yang dipermasalahkan tampaknya tidak menimbulkan masalah. Disini berujar energi semesta kebajikan, bahwa kebijaksanaan sejati adalah mengutamakan kebaikan bersama tanpa berbalas.

Perhatian utama  perlu kita cerna dalam  ruang sempit ini, yakni menegaskan isi kepentingan pribadi. Secara khusus akan dikemukakan pandangan bahwa kebermaknaan, dalam arti yang uraikan, merupakan elemen penting dari kehidupan yang baik. Oleh karena itu, merupakan bagian dari kepentingan pribadi yang tercerahkan, yakni seseorang ingin mendapatkan makna dalam hidupnya, atau, setidaknya, mengizinkan dan mendorong aktivitas bermakna di dalamnya. Namun, menerima konsep penting tentang kepentingan pribadi ini membawa konsekuensi yang aneh: konsep kepentingan pribadi yang sebelumnya tampak begitu jelas mulai menjadi kabur. Untungnya, hal ini juga tampak kurang penting. Hati yang menerima setiap perubahan sebagai bagian dari pertumbuhan spiritual.

Dalam Reasons and Persons, Derek Parfit membedakan tiga jenis teori tentang kepentingan pribadi -- teori hedonistik, teori preferensi, dan apa yang disebutnya "teori daftar objektif." Teori hedonistik berpendapat bahwa kebaikan seseorang adalah masalah kualitas yang dirasakan dari Pandangan ini menimbulkan beberapa pertanyaan, tiga diantaranya akan menimbulkan pertanyaan akan dibahas secara menyeluruh dalam makalah ini. Pertanyaan pertama adalah apa Versi teori kebahagiaan murni adalah yang paling masuk akal, yaitu.konsepsi kebahagiaan apa yang paling bermoral dan rasional makna. Memberikan cinta tanpa batas merupakan jalan menuju kedamaian batin.

Di sini dikemukakan pandangan hibrida tentang kebahagiaan, hadir dalam bentuknya yang asali, yakni  konsepsi yang menjadikan kebahagiaan paling berharga bagi kita.Pertanyaan berikutnya  adalah apakah (versi yang paling masuk akal) teori kebahagiaan murni adalah teori kesejahteraan yang masuk akal. Untuk mengetahui apakah ini masalahnya, beberapa argumen paling umum yang mendukung dan menentang posisi ini adalah diperiksa, dan disimpulkan bahwa itu bukanlah teori yang sangat masuk akal, untuk menjelaskan tingkat kepuasan hati.

Empat Konsep Kebahagiaan, begitu teori dibabarkan agar kita masuk dalam bingkai kesadaran baru.  Lalu dibingkai itu, setidaknya ada empat konsepsi kebahagiaan yang mungkin bisa dipaparkan, relevansinya dalam konteks ini, yaitu (1) pandangan kognitif (atau sikap), (2) pandangan hedonistik, (3) pandangan suasana hati (atau teori keadaan emosi), dan (4) pandangan hybrid, yang menurutnya kebahagiaan adalah keadaan mental kompleks yang terdiri dari keduanya komponen afektif dan kognitif

Pertanyaan selanjutnya menanti,  bagaimana teori murni bisa dan seharusnya dimodifikasi untuk menghindari keberatan yang paling serius, misalnya. apakah kita harus menerima teori kebahagiaan Sumner yang dimodifikasi, yang menurutnya kehidupan hanya bisa benar-benar baik bagi orang tersebut yang menjalaninya jika bagian kognitif dari kebahagiaannya (nilai penilaian) berdasarkan informasi dan otonom.

Sehubungan dengan ini, kita perlu menelusuri dan  menyajikan  serta  mempertahankan versi teori kebahagiaan yang telah dimodifikasi,  untuk mencari tahu apa sebenarnya peran kebahagiaan dalam kehidupan yang baik, misalnya apakah itu satu-satunya benda yang mempunyai nilai akhir bagi seseorang, atau apakah ada juga nilai akhir lainnya selain itu kebahagiaan.pengalamannya.

Pendewasaan diri bisa bersumber dari mana saja, termasuk kisah dialog di bawa ini.

****

Pagi hari yang indah, tampak gerimis sudah mulai datang, hari itu musim hujan, di daerah pegunungan itu. Hujan pagi hari sudah umum, karena datarannya tinggi dan sejuk adanya. Namun menikmati masa tua di wilayah seperti itu memang terasa mengasyikkan.

Dalam perjalanan menuju tempat suci di atas gunung itu, saya sempat bertemu dengan orang tua yang sederhana, guratan ketuaan di wajahnya sudah terasa bahwa dia hidup telah lama, berpacu dengan alam dan menjalani kehidupan yang panjang dan melelahkan.

Anak-anak mereka memang semuanya, sudah berada di lain tempat, bekerja dengan keluarga sendiri-sendiri. Kita semuanya akan seperti itu. Hidup berkeluarga memiliki anak, kemudian singgah sebentar lalu mereka pergi dengan jalannya masing-masing.

Itulah kehidupan sejatinya, kita akan kembali berdua suami dan istri, lalu kita berpisah, kembali hidup sendiri. Alam kehidupan memang memiliki caranya sendiri untuk manusia menjalani kehidupannya.

Benar adanya bahwa hidup ini sementara dan tempat hanya singgah , ibarat setangkai ranting yang kebetulan bertemu di pusaran air, lalu setelah itu kita akan pergi masing-masing dengan perbuatan kita sendiri-sendiri.

Orang tua itu berkata dengan rendah hati, Jangan biarkan masa lalu mengganggu dirimu . Jangan biarkan masa depan membuatmu gelisah. Temukan kedamaian dalam momen ini."Kebahagiaan tidak datang dari pencarian eksternal, tetapi dari keadaan pikiran yang tenang dan damai."

Apa yang harus aku  lakukan agar kebahagian itu bisa dicapai ?

Pesanku padamu, nak, Tindakan yang dilakukan dengan kasih sayang akan membawa kebahagiaan. Apapun yang tidak dijalani dengan benar, pasti akan membawa penderitaan.Kehidupan adalah sebuah petualangan, jangan biarkan rasa takut menghalangi dirimu untuk mengejarnya."

Jangan biarkan orang lain menentukan kebahagiaanmu, karena itu berada di tanganmu sendiri. "Ketika dirimu melepaskan apa yang engkau inginkan, maka engkau akan mendapatkan apa yang engkau butuhkan."

Dia menambahkan, Cinta adalah satu-satunya kekuatan yang dapat mengalahkan rasa takut."Kebahagiaan datang ketika Dirimu merelakan apa yang tidak dapat engkau ubah."Ketidakpuasan muncul ketika kita menginginkan lebih, sementara kebahagiaan datang ketika kita merasa cukup."

Kehidupan adalah anugerah, jadi hargailah setiap momen yang Anda miliki.Kesedihan datang dari hubungan yang terlalu melekat pada sesuatu yang sementara."Senyuman adalah jembatan yang menghubungkan hati satu sama lain.Jangan biarkan kemarahan meracuni pikiranmu, karena itu akan menghancurkan kebahagiaan dalam hidupmu."

Jalani hidup dengan penuh kesadaran, karena itulah kunci kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati datang ketika kita menerima keadaan sebagaimana adanya." Bebaskan diri dari keinginan yang tidak sehat, dan Anda akan menemukan kedamaian hati."

Keselamatan tidak dapat ditemukan dalam eksternal, tetapi hanya melalui perubahan pikiran dan perilaku yang positif. Kehidupan adalah perjalanan, dan setiap langkah adalah bagian dari proses pertumbuhan spiritual." Moga bermanfaat****

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun