Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UKT dan Rencanakan Sumber Penghasilan Tambahan bagi Mahasiswa

21 Mei 2024   13:53 Diperbarui: 22 Mei 2024   21:02 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uang Kuliah Tunggal itu, kini diributkan, mahasiswa demontrasi  karena naik tinggi-tinggi. Sehingga banyak meme berseliweran di jagad maya,.Orang miskin tidak boleh kuliah. Perguruan Tinggi hanya untuk orang berduit. 

Keterampilan dan pengetahuan diyakini hanya bisa didapatkan di bangku kuliah. Akibatnya  ijasah itu dianggap  penting, dan  banyak orang tua yang mengatakan bahwa keberhasilan di dunia kerja, hanya bisa dicapai kalau pendidikannya tinggi. Benarkah? Jawabannya benar, Jika   masyarakat pengguna lulusan , masih melihat ijazah, dari pada bekal keterampilan/kompetensinya.

Oleh karena itu, sejatinya,  Pendidikan tinggi, itu melahirkan seorang akademis, dan intinya 'penguatan keilmuan, sehingga kebutuhan pendidikan vokasi terus  ditingkatkan. Pada aspek itulah, pemerintah lewat Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, Prof. Tjitjik Tjahjandarie menyebutkan bahwa pendidikan di perguruan tinggi bersifat tersier. 

Sontak banyak yang kecewa atas pernyataan itu.Apakah kenyataannya begitu? Dunia kerja, atau stakeholder masih mengukur
 ijazah itu penting.  Keterampilan dan pengalaman  karena menyandang gpendidikan dibawahnya sering dipandang sebelah mata. itu sebabnya  minat masyarakat memasuki  Pendidikan tinggi tidak pernah pudar. Anggapannya adalah lulus sarjana, magister atau doktor, bisa membuat hidup layak dan bisa "kaya".

Lalu bagaimana kalau  lulus pendidikan tinggi, berhenti belajar?, ini yang dikhawatirkan dan banyak terjadi.  Perlu  lompatan budaya untuk membuat semuanya bisa memahami keterampilan itu lebih penting dari ijasah semata. Keterampilan tentu  hasil usaha belajar entah dimana, mau di sekolah formal maupun non formal. Yang penting bisa memiliki kompetensi. Ketika UKT mendadak tinggi, maka banyak pihak berpikir ulang, bagaimana meningkatkan 'keterampilan yang dibutuhkan oleh zaman yang terus berubah ini tanpa lewat jalur perguruan tinggi. 

UKT APA ITU?

Lalu apa yang dimaksud dengan UKT, "Uang Kuliah Tunggal": Definisi: Uang Kuliah Tunggal (UKT) adalah sistem biaya kuliah tunggal yang diterapkan oleh universitas-universitas di Indonesia. Tujuan: UKT bertujuan untuk menyederhanakan struktur biaya pendidikan dan menjamin keadilan dalam distribusi biaya pendidikan. Perhitungan: UKT didasarkan pada kemampuan finansial mahasiswa dan kriteria lain yang ditetapkan universitas. Dukungan: Mahasiswa dapat menerima bantuan keuangan atau beasiswa untuk membantu menutupi UKT mereka.

Manfaat: UKT membantu mengurangi beban keuangan siswa dan mendorong kesetaraan akses terhadap pendidikan. Pemahaman UKT dapat membantu pelajar dalam merencanakan biaya pendidikannya secara efektif. Tentu dalam perjalanan kuliah tidak lagi ada pungutan liar,

Mas Nadiem mengatakan, Dan karena itu, UKT itu selalu berjenjang. Apa artinya? Artinya, bagi mahasiswa yang punya keluarga lebih mampu mereka membayar lebih banyak dan yang tidak mampu bayar lebih sedikit,https://news.detik.com/, namun kalau UKT tinggi, liriklah beasiswa Bidik Misi bagi yang kurang mampu. 

BEASISWA BIDIK MISI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun