Laboratorium dapat ditemukan di berbagai tempat seperti sekolah, universitas, lembaga penelitian milik swasta, fasilitas penelitian dan pengujian perusahaan, pusat penyelidikan forensik dan peraturan pemerintah, kantor dokter, klinik, rumah sakit, pusat rujukan regional dan nasional, dan bahkan kadang-kadang milik pribadi. tempat tinggal
Namun ada lagi Batasan laboratorium menurut, Schmidgen, H. (2021). Dalam tulisan berjudul Laboratory. Dalam Encyclopedia of the History of Science, 4(1)., menyebutkan bahwa beberapa prinsip penting tentang laboratorium,Â
Pertama, hampir mustahil membayangkan ilmu pengetahuan tanpa laboratorium. Konsep dan gambaran kita tentang ilmu pengetahuan modern pada dasarnya ditentukan oleh bangunan-bangunan khusus di mana para ahli memanfaatkan sumber daya teknis yang sangat besar untuk menyelidiki fenomena dan proses alam.Â
Seluruh ikonografi ada, menggambarkan ilmuwan laboratorium di tengah-tengah instrumen yang sangat kompleks dan presisi sedang memeriksa suatu obyek di tangannya atau melihat layar yang terang benderang.
Kedua, gagasan tentang laboratorium yang menjadi dasar ikonografi ini dipertanyakan oleh perkembangan praktik ilmiah saat ini.
Secara khusus, pusat penelitian besar-besaran untuk fisika partikel, seperti Fermilab dekat Chicago atau CERN di Jenewa, dan proyek ilmiah besar penelitian biologi baru-baru ini, seperti Proyek Genom Manusia, telah berkontribusi pada perluasan laboratorium menjadi jaringan dan perluasannya jauh melampaui batas-batas ilmu pengetahuan alam.
Ditingkatkan oleh proses digitalisasi, perkembangan ini telah menghasilkan keadaan di mana laboratorium hanya memiliki sedikit kemiripan dengan gambaran tradisional eksperimen di atas meja dalam ruang tertutup.
Meskipun demikian, tidak ada keraguan bahwa laboratorium yang dibatasi secara arsitektural -- seperti pabrik, stasiun kereta api, atau department store -- adalah tempat yang patut dicontoh dalam modernitas.
RANCANGAN LABORATORIUM
Khususnya selama sepertiga terakhir abad ke-19, bangunan yang dirancang dan dilengkapi secara khusus menjadi lembaga pusat upaya ilmiah. Terlibat dalam upaya ini tidak lagi berarti berjuang untuk pembentukan pengetahuan dan kepribadian individu, seperti yang terjadi pada masa Romawi.