AKTIVITAS ANTI-INFLAMASI
Konuku dkk. melakukan penelitian antiinflamasi in vitro dan in vivo menggunakan ekstrak etil asetat M. zapota dan hasilnya menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang signifikan dibandingkan ekstrak metanol yang disebabkan oleh adanya senyawa seperti flavonoid, terpenoid, steroid (glikosida, glikosida jantung)
PENGGUNAAN ETNOMEDISIN TANAMAN SAWO
Secara tradisional, daun M. zapota telah digunakan untuk mengatasi pilek, batuk dan diare  dan mempunyai potensi yang baik sebagai analgesik, aktivitas antihiperglikemik dan hiperkolesterolemia  Rebusan kulit batangnya diberikan untuk diare, disentri, dan peludisme dan juga digunakan sebagai tonik. Singh dkk.  melaporkan penggunaan getah getah sawo (chicle) untuk membuat permen karet; Namun, buahnya digunakan untuk mengobati diare dan penyakit paru-paru. Sedangkan bijinya yang dihaluskan digunakan untuk mengobati batu kandung kemih dan ginjal serta rematik, rebusan daunnya digunakan untuk menyembuhkan demam, pendarahan, luka dan bisul. Kulit tanaman ini juga secara tradisional digunakan untuk pengobatan gangguan pencernaan, demam dan rasa sakit dan peradangan.
Buah matang diketahui mengandung tanin yang memberikan zat, antioksidan, antivirus, antibakteri, dan antiinflamasi. Â Khasiat tanamannya, bermanfaat untuk mengobati gangguan pencernaan, diare, disentri dan pendarahan. Rebusan buah dan bunganya adalah ekspektoran, diminum untuk diare, mengobati masalah paru-paru, meningkatkan fungsi sistem saraf, mengobati depresi, stres, kecemasan dan insomnia. Buah juga mempunyai nilai antispasmodik yang membantu pengobatan kejang dan nyeri otot serta menghambat pertumbuhan kanker payudara dan usus besar. Bijinya mengandung saponin dan quercetin, digunakan sebagai tonik, antibakteri, antipiretik, obat penurun panas dan pencahar.
Meskipun pasta bijinya efektif melawan sengatan dan gigitan hewan berbisa, jus bijinya diketahui memiliki sifat diuretik dan antihistamin. efektif melawan kecemasan dan depresi, menghilangkan batu kandung kemih dan batu  ginjal.Â
KESIMPULAN
Dari ulasan di atas terlihat jelas bahwa sawo merupakan tanaman buah minor yang penting dan dapat dianggap sebagai salah satu buah yang menyehatkan karena adanya berbagai komponen bergizi di dalamnya. Selain itu, sejumlah besar fitokimia telah dilaporkan dari tanaman oleh berbagai peneliti dari waktu ke waktu yang bertanggung jawab atas banyak efek biologis seperti anti inflamasi, aktivitas anti radang sendi, anti bakteri, anti jamur, anti oksidan, anti tumor dan anti diabetes. Meskipun secara ekonomi dan penting secara medis, namun belum mendapatkan popularitas karena tingkat kematiannya yang tinggi. Oleh karena itu, komunikasi saat ini adalah bertujuan untuk mengumpulkan literatur yang tersedia, tentu saja langka, yang menjelaskan korelasi antara fisiologi, biokimia, dan atribut nutrisi tanaman. Dengan demikian, kami dapat memberikan informasi yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian lebih lanjut karena hal ini. Tanaman sawo mempunyai potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pascapanen dan kemungkinan pemasaran kehidupan buah sawo serta kualitas gizi. Moga bermanfaat******
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H