Sebaliknya, garis sel yang sudah ada dapat diabadikan tanpa batas waktu. Garis sel tersebut umumnya berasal dari biopsi tumor pasien, atau mungkin dihasilkan dari sel primer yang telah mengalami mutasi yang memungkinkan sel tersebut melampaui batas Hayflick dan terus bereplikasi. Mirip dengan sel dalam kultur primer, sel dalam galur yang sudah mapan mengakumulasi mutasi seiring waktu yang dapat mengubah karakternya. Oleh karena itu, agar peneliti dari laboratorium berbeda dapat membandingkan hasil eksperimen menggunakan garis sel yang sama, mereka harus memastikan identitas sel yang mereka kerjakan. Identitas sel diverifikasi melalui proses yang dikenal sebagai otentikasi, di mana profil DNA sel yang dikultur dibandingkan dengan profil standar atau yang diketahui untuk garis sel tersebut.
PEMROSESAN SEL DAN JARINGAN YANG DIKULTUR
Kultur hidup dapat diperiksa secara langsung dengan mikroskop, atau dapat diamati melalui foto dan gambar bergerak yang diambil melalui mikroskop. Sel, jaringan, dan organ juga dapat dibunuh, difiksasi (diawetkan), dan diwarnai untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah fiksasi, sampel juga dapat ditanamkan (misalnya dalam resin) dan dipotong menjadi beberapa bagian tipis untuk memperlihatkan detail tambahan di bawah mikroskop cahaya atau elektron.
Sel dalam kultur jaringan mengalami berbagai perlakuan eksperimental. Misalnya, virus, obat-obatan, hormon, vitamin, mikroorganisme penyebab penyakit, atau bahan kimia yang diduga menyebabkan kanker dapat ditambahkan ke dalam kultur. Para ilmuwan kemudian mengamati sel, mencari perubahan global dalam perilaku atau fungsi sel atau perubahan pada molekul tertentu, seperti perubahan ekspresi protein atau gen tertentu.
Pelaksanaan Kutur Jaringan pada Anggrek
Budidaya eksplan monokotil lebih sulit dibudidayakan dibandingkan eksplan dikotil. Namun, beberapa bagian dari beberapa spesies anggrek, seperti meristem bunga dan protocorm dari genus Cymbidium, dapat dibudidayakan menggunakan media sederhana yang mengandung vitamin B.
Persyaratan
Tabung kultur tanpa bingkai berisi media agar 10 ml.
Kertas tisu
Labu Erlenmeyer (250 ml) berisi 200 ml air suling.
Cawan petri