Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hari Raya Galungan dan Yadnya untuk Penyucian Diri

1 Agustus 2023   10:48 Diperbarui: 2 Agustus 2023   16:42 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pura Ulun Danu Beratan (Dokumentasi Facebook/Desy Puspaningrat)

Tak pelak yang perlu diketahui adalah, syarat yadnya untuk memiliki nilai kesucian tinggi antara lain: (1) keikhlasan dan kesucian hati, (2) dilingkupi dengan vibrasicinta kasih kepada sesama, cinta semua ciptaan,(3) sepadankan dengan kemampuan dan bersifat satwika, (4) dilakukan sebagai sebuah kewajiban, anugerah kehidupan yang luar biasa.

Dalam praktik agama Hindu di Bali, terdapat lima jenis Yadnya yang disebut dengan Panca Yadnya, yaitu: 

(1) Dewa Yadnya, adalah yadnya yang dilakukan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa. 

(2) Rsi Yadnya, adalah yadnya yang dilakukan kepada para rohaniawan, yang memberikan pencerahan untuk kehidupan yang lebih baik

(3) Pitra Yadnya adalah yadnya yang dilakukan kepada leluhur, baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup. 

(4) Manusa Yadnya adalah yadnya ke sesama manusia bisa fakir miskin, atau menjadi orang tua asuh, 

(5) Bhuta Yadnya adalah yadnya yang dilakukan kepada lingkungan fisik atau lingkungan yang tidak tidak kelihatan (sekala-niskala) untuk menjadi harmonis.

Titik kritis dari yadnya, adalah semua kerja dilakukan adalah persembahan tanpa mengharapkan hasil, semua diserahkan pada yang memberikan kehidupan (causa prima). Untuk itu, maka benar kata Sri Krishan yang termuat dalam Bhagavad Gita, 

Kedermawanan menghapuskan kemiskinan, perbuatan yang baik menghilangkan kemalangan, kecerdasan rohani menghapuskan kegelapan/kebodohan, dan bahaya atau rasa takut bisa dihilangkan dengan merenungkannya baik-baik.

Demikian pula halnya bahwa seseorang akan menjadi suci apabila dia memakan sisa yadnya (karena prasadam/lungsuran adalah makanan yang telah disucikan). Dan dianggap pencuri/berdosakah seseorang bila seseorang makan makanan yang belum dipersembahkan, karena pada hakikatnya seluruh makanan yang ada di alam ini milik Hyang Widhi.

Selamat hari raya Galungan, Om Ano bhadrah kratawo yantu wiswatah & Om Swastiastu, semoga pikiran baik datang dari segala penjuru. ****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun