Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kampung Islam Gelgel, Lebaran dan Sinkritisme Budaya

1 Mei 2022   17:49 Diperbarui: 1 Mei 2022   18:05 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih lebih menjelang bulan puasa dan Lebaran tiba, biasanya ada beberapa tradisi yang unik. , yakni selama 10 hari puasa ada tradisi magibung. Dan, biasa mengundang prajuru adat dan Pemda kabupaten Klungkung.

Megibung adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang untuk duduk makan bersama dan saling berdiskusi dan berbagi pendapat. Tata cara warga menyiapkan makanan di atas nampan yang sudah dialasi daun pisang. Nasi putih yang diletakkan di wadah itu disebut gibungan, sedangkan lauk dan sayurnya disebut karangan atau selaan.

Secara kekerabatan anggota subak memang sangat dekat, banyak ponakan, sepupu yang ada di kampung itu karena proses perkawinan.

Saya memiliki bibi yang menikah disana, sehingga sepupu banyak ada di perkampungan itu, secara umum kampung Islam Gelgel adalah keluarga besar kami, perbedaannya hanya saat mereka beribadah.

Saya biasa disuruh ngejot ke kampung, demikian juga saat lebaran memang mereka ngejot Kembali ke rumah saya. Hubungan seperti itu telah lama terjalan dengan baik dan pantang diputus, tujuannya satu ikut merasakan kebahagiaan akan hari raya tiba , entah saat Idul fitri maupun saat hari raya Galungan dan Kuningan

Berbagai tradisi Bali sangat kental di kampung Islam Gegel. Tak ketinggalan buah-buahan seperti beberapa sisir pisang ambon, jeruk, dan salak ikut disajikan di dalam sagi, kemudian ditutup dengan tudung atau saap warna merah yang di atasnya diletakkan sekotak kurma.

Tak jarang para penguasa di Klungkung, sejak jaman Raja-Raja Klungkung, sampai Bupati dan ketua DPRD saat ini juga berkunjung ke desa tersebut untuk ikut berbuka puasa dengan warga Desa Gelgel yang mayoritas beragama Islam dengan tradisi megibungnya.

Tradisi kunjung sang raja telah dipertahankan sejak ratusan tahun silam. Desa Kampung Gelgel memang memiliki perhatian khusus dari Raja Klungkung. Hal ini tak lepas dari sejarah panjang yang dilewati Kerajaan Klungkung dan prajurit Majapahit yang dikirim ke Bali

SEJARAH KAMPUNG ISLAM GELGEL

Nilai sejarah memang terlihat sangat nyata di Kampung Gelgel, oleh karena Kampung Islam Gelgel adalah salah satu pemukiman Islam tertua di Bali. Kawasan tersebut juga dikenal sebagai salah satu objek wisata religius yang ada di Bali.

Bagi anda yang berminat mengetahui dari dekat Kampung Islam Gelgel, silahkan datang ke ampung ini, bisa lewat darat, menuju kota semarapura, cari ke selatan arah ke desa Gelgel, sampai di Pura Dasar Gelgel berjarak 300 M. Kalau lewat Udara, turun di Bandara I Gusti Ngurah Rai, kemudian lewat jalan Bay pas Prof Ida bagus mantra, dari arah Bart bisa jalan menuju desa Minggir, anda dengan mudah mencarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun