Apa lagi yang dipesankan  tanya saya lagi, Orang tua itu berkata, " Banyak dari Penyakit yang diderita manusia saat ini disebabkan oleh fakta bahwa apa yang mereka konsumsi telah diperoleh sarana yang tidak benar. Oleh karena itu, untuk menyucikan pikiran, prasyarat pertama adalah makanan murni.Â
Tapi itu tidak selalu mungkin untuk memastikan kemurnian seperti itu dalam segala hal setiap saat. Untuk mengatasi kesulitan ini, jalan keluarnya adalah membuat persembahan makanan kepada Tuhan dan menganggapnya sebagai hadiah dari Tuhan.
Untuk pertanyaan, "Siapa itu? Tuhan?" jawabannya dikatakan  bahwa Tuhan bersemayam dalam diri setiap orang sebagai Vaisvanara dan mencerna makanan yang dikonsumsi. Saat sebelum makan, makanan dipersembahkan kepada Tuhan, itu menjadi Prasada (hadiah dari Tuhan).Â
Semua kotoran dalam makanan dengan demikian dihilangkan. Oleh sebab itu, Ini membantu proses pembersihan pikiran. Amalan ini harus terus dilakukan secara terus menerus.
Perlu engkau ketahui, bahwa  cacat dalam pikiran yang disebabkan oleh kebimbangan dan kurangnya kemantapan.
Layaknya seperti Arjuna dalam medan perang Kurukstera, dia  mengaku bahwa ia tidak mampu mengendalikan pikiran, yang gelisah dan selalu berubah seperti angin. Berbagai praktek seperti meditasi, konsentrasi dan doa telah direkomendasikan untuk memantapkan pikiran.
Dirimu harus ingat  bahwa engkau  tidak mencoba untuk membersihkan pikiran mereka dengan metode yang tepat. Sebaliknya mereka mencemari pikiran mereka dengan segala cara yang mungkin. Hanya ketika Anda memiliki tubuh, indra dan pikiran di bawah kendali Anda, bahwa Anda akan menjadi tuan atas diri Anda sendiri. Om Gam Ganapateye namaha****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI