Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Kisah Misteri di Pantai Sanur yang Indah

25 April 2022   15:41 Diperbarui: 26 April 2022   07:55 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa lagi yang dipesankan  tanya saya lagi, Orang tua itu berkata, " Banyak dari Penyakit yang diderita manusia saat ini disebabkan oleh fakta bahwa apa yang mereka konsumsi telah diperoleh sarana yang tidak benar. Oleh karena itu, untuk menyucikan pikiran, prasyarat pertama adalah makanan murni. 

Tapi itu tidak selalu mungkin untuk memastikan kemurnian seperti itu dalam segala hal setiap saat. Untuk mengatasi kesulitan ini, jalan keluarnya adalah membuat persembahan makanan kepada Tuhan dan menganggapnya sebagai hadiah dari Tuhan.

Untuk pertanyaan, "Siapa itu? Tuhan?" jawabannya dikatakan   bahwa Tuhan bersemayam dalam diri setiap orang sebagai Vaisvanara dan mencerna makanan yang dikonsumsi. Saat sebelum makan, makanan dipersembahkan kepada Tuhan, itu menjadi Prasada (hadiah dari Tuhan). 

Semua kotoran dalam makanan dengan demikian dihilangkan. Oleh sebab itu, Ini membantu proses pembersihan pikiran. Amalan ini harus terus dilakukan secara terus menerus.

Perlu engkau ketahui, bahwa   cacat dalam pikiran yang disebabkan oleh kebimbangan dan kurangnya kemantapan.

Layaknya seperti Arjuna dalam medan perang Kurukstera, dia  mengaku bahwa ia tidak mampu mengendalikan pikiran, yang gelisah dan selalu berubah seperti angin. Berbagai praktek seperti meditasi, konsentrasi dan doa telah direkomendasikan untuk memantapkan pikiran.

Dirimu harus ingat  bahwa engkau   tidak mencoba untuk membersihkan pikiran mereka dengan metode yang tepat. Sebaliknya mereka mencemari pikiran mereka dengan segala cara yang mungkin. Hanya ketika Anda memiliki tubuh, indra dan pikiran di bawah kendali Anda, bahwa Anda akan menjadi tuan atas diri Anda sendiri. Om Gam Ganapateye namaha****

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun