Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Kisah Misteri di Pantai Sanur yang Indah

25 April 2022   15:41 Diperbarui: 26 April 2022   07:55 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*****

Seorang laki-laki tua duduk  dengan damai dengan pandangan mata melayang jauh  ke pusara lautan dengan sembul matahari di ufuk timur. Dia membawa   membawa pancing, dia memandang kea rah laut  dengan senyum yang tipis. Saya mendekatinya dengan tenang, salamat pagi, pak, pagi, swastyastu,   sambutnya  penuh hangat.

Apakah hari ini baik untuk memancing?   tanya saya sekenanya, "setiap hari bagiku baik, tak ada hari yang buruk. Pesanku, adalah, Jangan pernah berhenti percaya pada harapan karena keajaiban terjadi setiap hari, setiap saat.

Cuaca cerah itu, seakan menghadirkan kisah dan cerita lama.  Ketika duduk di tepi pantai yang indah itu, sebutir kisah menjadi saksi riwayat, bahwa hidup tak selama tetap, telah berubah menjadi saksi bisu, dalam lembayung mentari pagi. Pagi selalu menghajarkan kita, bahwa lupakan apa yang membuat duka di masa lalu. Tapi, jangan pernah melupakan apa yang diajarkan itu kepada diri kita.

Apakah, sesuatu yang special di di pantai sanur yang indah ini? Tanya saya Kembali.  Ya.... Saya mengenangnya  berbagai misteri melintas di Kawasan ini, aku percaya, katanya lagi, "Tidak ada badai, bahkan yang ada dalam hidupmu, yang bisa bertahan selamanya, itusebabnya aku  selalu ke pantai ini, agar keindahan itu tidak hilang dalam ingatanku yang kian uzur.

Ketika  sinar Mentari pagi menerpa rambut-rumbut penghujung, pantai . Sinar mentari  menyeruak dalam awan pagi  di pantai itu.  Lambaian burung camar terbang disitu menajdi saksi  kehidupan terus berjalan, aku belajar bahwa' Jangan pernah berhenti melakukan yang terbaik hanya karena seseorang tidak menghargaimu. Katanya pelan.

Aku rasakan pada pagi yang membiru, keita merasa  beradu, Mengalun rindu dalam kesementaraan waktu, namun itu lebih baik dari pada tidak, karena  berbagai bersyahdu muncul sebagai getar-getar sang jiwa  yang merindu, dimana  raga mengambigu anatar senang, resah dan gelisah. 

Maka, kedamaian akan ke  hati untuk  mengundah rindu. Kata nya seperti berpuisi.  Yang selalu memberikan vibrasi menjadi sebuah hiasan dalam perjalanan, untuk memaknai hidup, dan  pagi hari dalah  awal setumpuk kehidupan dalam sejarah kehidupan manusia

Apakah lamunan itu terus ada? Dan,    Adakah  wanita berwarna hijau hadir dalam lamunanku itu? Katanya memulai

Apakah itu yang anda temuai ratu pantai selatan,tanya saya mendesak?  Aku tidak tahu, Cuma dia berpesan dengan aku, bahwa jalani hidup dengan baik,  Disini hati tergetar membiru dalam keremangan pagi yang masih bersinar.

Oh... aku selalu terinpispirasi  mana kalau memandang langit  yang semakin membiru, disertai gugur daun telah mengembus. Itu lah musim telah terganti. Pertanda dikau tetap ternanti. Pada hari dimana cerah menyengat retinaku hingga terkedip Namun yang terhati tetap saja ternanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun