Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ade Armando, Flawed Democrazy dan Rezim Hibrida

12 April 2022   10:57 Diperbarui: 12 April 2022   11:10 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun demikian,  Indonesia harus menuju katagori  demokrasi    penuh    (full    democracy),  dan segera harus keluar dari   demokrasi    yang   cacat    (flawed democracy). Walaupun demikian  public sang rakayat  di Indonesia  ingin bebas dari  bayang-byang   rezim hibrida (hybrid regime), dan rezim otoriter (authoritarian regime) dalam berdemokrasi

Indeks DemokrasiIndonesia menurun dari peringkat 48 di tahun 2016 ke  peringkat 68 pada 2017. Ini adalah penurunan terburuk dari 167 negara terobservasi,dan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan demokrasi yang cacat (flawed democracy.

Buruknya   kualitas   demokrasi   Indonesia   diidentifikasi   melalui berbagai  fenomena  politik  adanya kampanye     hitam     dengan     berbagai     klaim     yang     tidak     dapat dipertanggungjawabkan     kebenarannya,     ujaran     kebencian,hoaks, politisasi  agama,  dan  politik  transaksional  yang  bermuara  pada  praktek korupsi  yang masif,menjadi  fenomena  yang  tidak  asing  bagi  mereka yang  mengamati  situasi  politik  melalui  media  massa  maupun  media sosial.

Namun, Ketika mahasiswa demo, dan melakukan hal  dalam kasus Ade Armando, itu, maka  sejatinya kita , sedang dihadapkan pada sebuah keraguan,  Jika pelaku benar-benar mahasiswa, inilah bukti pendidikan di luar kampus lebih sukses membentuk karakter mereka dibandingkan kampusnya sendiri.  Maklum, kampus mengajar dengan DARING, sedangkan pencucian otak di luar kampus decara LURING, begitulah kata teman saya.

Ketika demontrasi memang apa yang dikatakan Bertrand Russell Filsuf, ahli matematika dan Peraih Nobel sastra  berkata, Demokrasi adalah proses di mana orang-orang memilih seseorang yang kelak akan mereka salahkan*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun