Uni Eropa (UE) memimpin dalam produksi biodiesel, dengan 34% dari produksi global hampir 41,2 juta ton pada 2018.
Produksi biodiesel enzimatik telah menarik minat yang luar biasa karena keuntungannya yang telah diakui dengan baik. Namun, biaya enzim yang tinggi membatasi penerapan proses enzimatik dalam produksi industri.
Dalam  satu dekade terakhir, peningkatan besar telah dicapai di laboratorium dan skala industri, serta biaya produksi proses enzimatik telah berkurang secara signifikan, yang menyebabkannya menjadi kompetitif secara ekonomi dibandingkan dengan proses kimia.
Oleh karena itu, dalam uraian ini, akan merangkum kemajuan yang dicapai dalam penelitian dan komersialisasi biodiesel enzimatik, termasuk mengurangi biaya enzim, memperluas bahan baku berkualitas rendah, dan desain reaktor baru. Keuntungan dan kerugian dari proses enzimatik yang dibandingkan dengan proses kimia.
Biodiesel dengan katalis Kimia
Secara umum, produksi biodiesel dikatalisis oleh katalis kimia pada skala industri, terutama katalis berbasis basa. Namun, proses kimia konvensional memiliki kelemahan, yakni konsumsi energi yang relatif tinggi, pencemaran lingkungan, kesulitan dalam memisahkan  produk samping gliserol, dll.
Selain itu, proses kimia memiliki persyaratan yang agak ketat pada kandungan asam lemak bebas dan air yang terkandung dalam bahan baku.
Dibandingkan dengan proses kimia konvensional, produksi biodiesel yang dimediasi oleh enzim lipase  memiliki keunggulan yang sudah dikenal baik, seperti kondisi reaksi yang ringan, pemulihan produk yang mudah, dan ramah lingkungan, dan dengan demikian menunjukkan prospek yang bagus, terutama ketika minyak berkualitas rendah dengan kandungan asam lemak bebas tinggi, digunakan sebagai bahan baku.
Namun, hanya sedikit pabrik yang menggunakan proses enzimatik untuk produksi biodiesel, dan tantangan terbesar untuk proses enzimatik adalah tingginya biaya lipase, yang digunakan sebagai katalis.
Penelitian tentang pengembangan enzim baru dengan harga rendah dan aktivitas katalitik tinggi dan stabilitas telah menjadi salah satu penyelidikan yang paling penting untuk mengurangi biaya enzim.
Dibandingkan dengan proses alkali konvensional, keuntungan terbesar dari proses enzimatik adalah dapat secara efisien menggunakan bahan baku yang murah dan berkualitas rendah dengan kandungan asam lemak bebas yang tinggi, yang secara signifikan akan mengurangi total biaya produksi.