Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menghadapi Covid-19 Hendaklah "Seikat bagai Sirih-Serumpun Bagai Serai"

31 Maret 2020   08:00 Diperbarui: 31 Maret 2020   08:14 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem mamalia jika terkena radiasi bisa menyebabkan efek merusak yang menyebabkan kematian sel dan peningkatan risiko penyakit degeneratif. Baru saja  sifat  radioprotektif dari ekstrak etanol sirih diujicobakan  untuk  mengganti radioprotektan sintetis yang dilaporkan beracun.

 Kapasitas  ekstrak dalam mencegah lipid yang diinduksi x-ray peroksidasi dan kerusakan DNA pada mitokondria  hati tikus dinilai dan dievaluasi untuk menetapkan mekanisme radioprotektifnya.

Penelitian itu mengungkapkan signifikan imunomodulator dan radikal superior kegiatan pemulungan yang mungkin disebabkan oleh kandungan  senyawa  bioaktif fenolik seperti chavibetol dan allyl pyrocatechol. Ini menunjukkan bahwa ramuan memiliki potensi besar tidak hanya murah tetapi juga mudah radioprotektan alami yang dapat diakses oleh umum orang .

Kegiatan perlindungan dan penyembuhan Baru-baru ini, sebuah penelitian dilakukan untuk mengevaluasi efek perlindungan dan penyembuhan allylpyrocatechol terhadap indometasin ulserasi lambung yang diinduksi dalam model tikus. Hasil menunjukkan bahwa allylpyrocatechol dapat melindungi ulserasi lambung yang diinduksi indometasin karena sifatnya khasiat antioksidan dan musin.

KESIMPULAN;

Belajar dari berbagai senyawa bioaktif yang dikandung oleh tanaman  sirih, maka tak salah tetua kita mengangkatnya  dalam peribahasa yang tetap relevan saat ini " "HENDAKLAH SEIKAT BAGAI SIRIH -SERUMPUN BAGAI SERAI"lebih-lebih dalam menghadapi wabah Covid-19 ini, moga bermanfaat.*****

Referensi

  • Atiya, A., Sinha, B. N., & Ranjan Lal, U. (2018). New chemical constituents from the Piper betle Linn.(Piperaceae). Natural product research, 32(9), 1080-1087.
  • Haslan, H., Suhaimi, F. H., Thent, Z. C., & Das, S. (2015). The underlying mechanism of action for various medicinal properties of Piper betle (betel). Clin Ter, 166(5), 208-214.
  • Lee CY, Nurul Zaidah AS, Nur Amalina G, Muhammad Azree E, Das S, Zar CT" A review of the use of Piper betel in oxidative stress disorders..Clin Ter. 2014;165(5):269-77. doi: 10.7417/CT.2014.1758.
  •  Lien, L. T., Tho, N. T., Ha, D. M., Hang, P. L., Nghia, P. T., & Thang, N. D. (2015). Influence of phytochemicals in piper betle linn leaf extract on wound healing. Burns & trauma, 3, 1-8.
  • Salehi, B., Zakaria, Z. A., Gyawali, R., Ibrahim, S. A., Rajkovic, J., Shinwari, Z. K., ... & Valussi, M. (2019). Piper species: A comprehensive review on their phytochemistry, biological activities and applications. Molecules, 24(7), 1364.
  • Vikash, C., Shalini, T., Verma, N. K., Singh, D. P., Chaudhary, S. K., & Asha, R. (2012). Piper betel Phytochemistry, traditional use & pharmacological activity a review. International Journal of Pharmaceutical Research and Development (IJPRD), 4(4), 216-223.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun