Bagi masyarakat Hindu di Bali, sirih  memiliki dua fungsi sebagai sarana upakara (bahan untuk persembahan dalam banten, atau canang sari), dan kedua sebagai  obat-obatan, apotik hidup, dan masih banyak orang tua yang menginang  agar gigi mereka kuat.Â
Sebagai komponen canang sari ada 'bagian yang disebut 'porosan". Porosan juga melambangkan Trimurti, yaitu Siwa (kapur), Wisnu (sirih), dan Brahma (gambir). Porosan mempunyai makna bahwa setiap umat harus mempunyai hati (poros) penuh cinta dan welas asih serta rasa syukur yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Wikipedia).
Aspek Fitokimia :
Berbagai senyawa aktif terkandung dari ekstrak daun sirih seperti golongan  : polifenol, alkaloid, steroid, saponin, dan tanin.  Senyawa utamanya  adalah Hydroxychavicol (HC) Hydroxychavicol acetate (HCA), Allylpyrocatechol (APC), Chavibetol (CHV), dan Piperbetol.
Komponen lain yang juga penting arecoline, carvacrol, caryophyllene, piperitol, piperbetol, eugenol, isoeugenol, allylpyrocatechol, chavicol, safrole, anethole, chavibetol, cadinene hydroxychavicol,  -sitosterol, -sitosteril palmitatl , dotriacontanoic asam, tritriacontane, asam stearat, cepharadione, piperine, piperlonguminine, chavibetol acetate, allylpyrocatechol monoacetate, allyldiacetoxy benzene, estragole, methyl eugenol dan hydroxycatechol, methylpiperbetol, piperol A dan piperol B. cavacrol, eugenol asetat, dan allyl pyrocatechol diacetate  dan lain-lain.Â
Oleh karena kandungan senyawa bio aktif yang beragam itu,  daunnya  memiliki aktivitas farmakologis  bersepektrum luas, seperti , bersifat antibiotik, antiulcer, dan anti agrgasi  trombosit, anti-kesuburan, kardiotonik, antitumor, anti-mutagenik, depresan pernapasan dan antihelminthetics.
Daun sirih dilaporkan mengandung minyak atsiri seperti sirih fenol dan chavicol (isomer dengan euginol), tanin, gula, vitamin C, pati dan diastase Fenol  pada daun sirih memiliki sifat mengurangi  stimulasi saraf pusat , sialogogue dan bersifat anestesi lokal.
Selain itu,  sirih digunakan untuk mengobati orang yang kecanduang  alkohol, asma bronkitis, kusta dan dispepsia, penanda hati tonik saraf, antidiabetik, mediator alergi, aktivitas antiadherance, aktivitas antiproliferatif, aktivitas antianixety
Ekstrak daun sirih, ketika diuji secara  in vitro  dengan menggunakan berbagai metode, seperti : zone clear dengan petri disk, dan  tes MIC dengan kaldu,  uji bio-film,  dan metode konduktometri.Â
Hasil  menunjukkan bahwa konstituen aktif, allylpyrocatechol yang bertanggung jawab atas aktivitas antimikroba terhadap berbagai  mikroba  anaerob obligat .
Ekstrak daun sirih mengandung sejumlah besar senyawa bioaktif , antara lain  polifenol, alkaloid, steroid, saponin, dan tanin. Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur.