Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Nyepi, Ening, dan Kosong

6 Maret 2019   08:09 Diperbarui: 6 Maret 2019   17:06 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Hindu mengikuti upacara Melasti di Umbul Guyangan, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (2/3/2019). [Foto: KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO]

Udara malam itu berdesir  dengan lembut ikut memberikan suasana yang damai pada ucapan Krishna pada Dewi Rukmini,  Jika engkau sudah bijaksana, maka  tidak  kekallah keremajaan, kecantikan, pun juga hidup ini; apalagi kepemilikan harta kekayaan, misalnya uang, emas, perak, pakaian dan lain-lain, semua itu akan sirna, tak ada yang kekal.

Inilah pesan indah bagi mereka yang beranjak pada dimensi kebijaksanaan,  dan memutuskan ikatan darinya adalah langkah awal menuju zona pembebasan. Sebab perlu diingat  Janganlah takabur akan usia muda yang sehat, jangan sombong atas berlimpahnya kekayaan yang dimiliki; hendaknya selalu waspada akan penyakit sosial dan kemiskinan moral, seperti kewaspadaan kita pada api, racun dan musuh, sadarilah itu semua, sebab hidup di dunia ini sementara, Ciptaan timbul dari kebenaran dan lebur ke dalam kebenaran. Di alam semesta ini, adakah tempat tanpa kebenaran? Dengan pandangan batinmu, berusahalah melihat kebenaran yang murni dan tak bercela ini. Kata Krishna melengkapi.

Suasana hening... Krishna dan dewi Rukmini berpelukan dengan hangat, memesankan bahwa  layaknya  embun pagi yang bertengger pada kelopak bunga, belajar  untuk berpijak pada landasan berkah saat ini apa adanya. 

Pikiran manusia boleh melabeli dengan dualitas  buruk atau baik, terima apa adanya  saja, maka pada saatnya tiba bunga kedamaian akan bermekaran dengan indahnya  di dalam hati yang bening.  Selamat Hari Raya Nyepi, moga selalu damai (Singaraja, 6 Maret 2019) *****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun