Mohon tunggu...
Hamka Pakka
Hamka Pakka Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menulis Tanpa Tinta, Mencinta Tanpa Mengada

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jasmerah

15 Maret 2022   17:49 Diperbarui: 15 Maret 2022   18:00 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benang merahnya adalah kemunduran pemilu itu pasti mengumumkan gagasan-gagasan tentang otoritarianisme di baliknya, ujarnya.

Membaca artikel itu dengan dua sudut pandang dari para pakar, dan saya mencoba melihat konteks hari ini, wacana penundaan pemilu tahun 2024 bisa saja terlaksana manakala konstitusi di negara ini di ubah pada forum MPR, atau, penyelenggara pemilu (KPU) yang membuat dalih penundaan pemilu karena Indonesia masih tahap pemulihan pandemic Covid-19.

Toh, faktanya UU Revisi KPK yang dikebut selama satu minggu bisa juga di tetapkan, masa, wacana penundaan Pemilu 2024 tidak bisa. Iya tidak teman-teman?

Apalagi, masyarakat hari ini di larang berkerumun akibat pandemic covid-19. Munking tidak yah, wacana penundaan pemilu 2024 terlaksana dengan dalih itu? Sudahlah! Saya hanya masyarakat biasa yang hanya tahu menulis tanpa tinta, bukan seorang penguasa yang di tangannya ada palu sidang sebagai tanda kuasa.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun