Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Makna: Isa, Sang Raja Manusia

31 Agustus 2022   08:00 Diperbarui: 1 September 2022   12:41 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isa (Sumber: Freepik)

Selamat pagi sahabat Kompasianer dan Readers~ Saya ingin kembali berpuisi seorang Juru Selamat umat manusia di masa depan!

Selamat menikmati~

Inilah Kedatangan...
Isa yang kedua...
Isa menjadi sang Raja...
Dari sebuah Negerinya tercinta...
Melewati krisis melanda...
Bersama rakyat tercinta...
Dimasa pemerintahannya...
Dengan penuh kerelaan...
Seluruh negeri ketimuran...
Bersatu dalam kesatuan...
Imperium Terbesar...
Kerajaan Allah...
Yang Paling Akbar...

Kalimatullah Isa...
Ruhullah Isa....
Gelar yang disandingkan...
Teruntuk Isa...
Terabadikan dalam Al-Quran...

Isa sang penguasa...
Hari Pembalasan...
Allah menjadikan Isa...
Perantaraan-Nya...
Untuk menegakkan...
Keadilan...
Membunuh penirunya...
Al-Masih Ad-Dajjal...
Yang membawakan kesesatan...

Walau sungguh Isa mengenal...
Al-Masih Ad-Dajjal...
Seorang baik tersakiti hatinya...
Namun dendam membara...
Bagi seluruh umat manusia...
Tipu daya dilancarkan...
Mengaku dirinya Al-Masih Isa...
Hingga mengaku dirinya Allah S.W.T...

Al-Masih Ad-Dajjal...
Berperan vital...
Dalam Seleksi orang-orang beriman...
Walau kerusakan ditimbulkan...
Saat hendak membunuh pemuda...
Pilihan Allah S.W.T.
Yang dibangkitkannya...
Dari kematian...
Yang sebelumnya dimatikan...
Oleh Sang Dajjal...

Sang Pemuda kelak menyatukan...
Islam dalam satu bendera...
Isa mendoakan Al-Masih Ad-Dajjal...
Semoga Tuhan mengampuninya...
Dan Isa mendoakan Sang Pemuda...
Semoga amal kebaikannya...
Yang menyelamatkan kaumnya...
Dan menyatukan seluruh umat Islam...
Kan terkenang...
Sepanjang masa...

Isa sang Juru Selamat...
Yang menyelamatkan...
Umat manusia...
Yang paling taat...
Mengabdi kepada Tuhan...
Dari angkara murka...
Yajuj Majuj makin mendunia...
Gunung dan bukit tempat persembunyian...
Paling aman...
Dimana seluruh hewan sapi dilindunginya...
Untuk melangsungkan kehidupan...
Bagi Sahabat Isa tercinta...
Barisan Tentara Negara...
Diberikan kekuatan...
Oleh Allah S.W.T.
Untuk menjaga...
Isa dan Sahabatnya...

Mulai nampak yang memalingkan wajah...
Mereka yang telah mendustakan...
Isa sang Juru Selamat...
Dengan penuh keyakinan...
Allah ada dipihak mereka...
Dengan angkuhnya merasa bakal selamat...
Namun sungguh disayangkan...
Orang-orang...
Yang mendustakan kebenaran...
Dari perantara Allah...
Adalah Para Pendosa...
Yang amat dimurkai Tuhan...

Hingga seluruh pendusta tewas...
Ditangan kebengisan...
Yajuj Majuj yang murka...
Pendusta yang tewas...
Telah ingkar dan menolak...
Untuk diselamatkan Isa...
Karena cinta dunia...
Haus kenikmatan fana...
Yang padahal...
Kelak ditinggalkan...
Selama-lamanya...
Setelah kematian mereka...
Maka berdoalah Isa...
Untuk mewafatkan...
Yajuj Majuj yang selesai bertugas...
Di Alam Dunia...
Doa Isa bagi para pembinasa...
Orang-orang munafik penuh dusta...
Semoga Allah merahmati para pembinasa...

Sejarah mencatat...
Wajah-wajah munafik penuh dusta...
Dan biografi hidupnya...
Juga rekam jejak...
Digitalnya...
Untuk dipelajari umat manusia...
Bahwa dusta adalah dosa...
Yang paling dibenci Tuhan...
Karena berdampak besar...
Menimbulkan Ketidaksadaran...
Membuat dunia...
Penuh angkara murka...
Hingga menjebak...
Dalam keputusasaan...

Seandainya Allah berkehendak...
Niscaya Kiamat ditangguhkan-Nya...
Melalui Perantaraan Isa...
Dan dunia menyisakan...
Orang-orang penuh kebenaran...

Oleh Kehendak-Nya...
Tiba suatu masa....
Dimasa jelang wafatnya Isa...
Inilah yang menunjukkan...
Kuasa Allah untuk Seluruh Manusia...
Yang diselamatkan-Nya...
Melalui Perantaraan Isa...
Pengorbanan yang paling Agung sejagad...
Isa berikan untuk kehidupan...
Seluruh Makhluk-Nya...
Di Alam Dunia...

Isa dikenang...
Sebagai Juru Selamat...
Seluruh Umat Manusia...
Di Akhir Zaman Kegelapan...
Menjadi awal peradaban...
Seluruh Manusia bersatu dalam...
Satu kesatuan dan persatuan...
Kerajaan Allah benderang...
Meliputi Seluruh Dunia...
Dimana mulai menjelang...
Zaman Penuh Cinta...
Dan Kehebatan...

Nama Isa dikumandangkan...
Nama Allah makin benderang...
Dunia makin terang...
Dalam cahaya kesadaran...
Seluruh dunia dalam keadilan...
Dan kesejahteraan yang terjaga...

Sungguh beruntung Para Sahabat Isa...
Yang telah mengenalnya...
Mereka bersahabat kepada Isa...
Bukan demi pengakuan...
Yang disematkan Isa...
Pada dirinya...

Melainkan tulus penuh cinta...
Bersahabat demi keselamatan...
Karena suatu saat...
Isa menjadi saksi nyata...
Pembela paling depan...
Untuk Umat Manusia...
Yang dicintainya...
Pada hari yang dijanjikan...
Dimana Dunia terbakar...
Kiamat Kubra menjelang...
Manusia dibangkitkan...
dikumpulkan...
Di sebuah padang yang gelap gulita...
Dari keselamatan...
Matahari satu jengkal...
Diatas kepala...
Untuk mempertanggungjawabkan...
Amal perbuatnya...
Dihadapan Tuhan...
Semasa hidup di Alam Dunia...

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 31 Agustus 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun