puisi sarat ilmu deh~ Heheheh!
Selamat pagi Sahabat Kompasianer dan Readers~ Mau bikinSelamat Membaca!
Sang Pemuda dari sebuah kota dikelilingi 7 puncak gunung, selalu mendapatkan terawangan dari Tokoh Agama dan Spiritual, bahwa dirinya kelak akan menjadi orang besar. Karena terlihat bakat-bakat dan ciri seorang yang berkarunia Ilmu Laduni. Lalu ia mengisahkan hidupnya dalam bait-bait puisi.
Universitas Langit...
Santri langit...
Anak langitan...
Begitulah orang berilmu...
Menyebutnya...
Ilmu laduni...
Ilmu tingkat tinggi...
Dambaan seluruh insan...
Ilmu Laduni baginya...
Sang anak penuh karunia...
Bukan karena bakatnya...
Belaka...
Melainkan karena...
Perjuangan...
Menjaga kesucian...
Hati yang terjaga...
Bebas dari angkara murka...
Bebas dari dengki meraja...
Bebas dari dusta terucap...
Bebas dari dendam kesumat...
Bebas dari keras arogan...
Kritikan diterimanya...
Dengan lapang dada...
Ilmu Laduni baginya...
Karena tekad membaja...
Dedikasi bagi umat...
Tanpa keluh kesah...
Melainkan...
Semangat...
Pengabdian...
Ketulusan...
Berharap...
Semua Manusia...
Dan Makhluk-Nya...
Dan Alam semesta...
Berbahagia...
Karena...
Hadirnya...
Siapapun bisa...
Meraih ilmu Laduni...
Jika melaksanakan...
Amalan diatas...
Bukan karena...
Ingin dianggap...
Orang hebat...
Bukan karena...
Pengakuan...
Yang dikejar...
Melainkan...
Demi Ridha-Nya...
Berjuanglah!
Mantap.
Berharap akademisi dan santri membaca puisi ini. Jangan batasi diri dengan ketidakmungkinan, ucap sang pemuda dalam tulisnya. Kalau Tuhan sudah berkehendak karena Ridha pada hamba pilihan-Nya, tidak ada yang tidak mungkin. Kun! Fayakun!
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 26 Agustus 2022.
Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H