Perlu ada diskriminasi antara tubuh jasmani dan Ruh, sehingga kita terbebas dari segala kebencian, permusuhan dan peperangan.
Tubuh jasmani ini adalah penjara/bui yang memaksa kita hidup dalam penderitaan. Penderitaan melemahnya fungsi tubuh karena usia semakin tua, penyakit, kecelakaan yang merusak fisik, dan kehilangan anggota tubuh, juga kematian.
Ini semua adalah sarana pembelajaran bahwa kita hidup didunia yang sementara ini, harus dipenuhi oleh sifat kebaikan, sebagai bekal kita di akhirat kelak yang kekal, dengan tubuh ruhani yang tak pernah binasa.
Tubuh jasmani bisa dilukai, dibakar, dibasahi. Namun Ruh (tubuh ruhani) tidak bisa dilukai, dibakar dan dibasahi. Inilah perbedaan mendasar antara tubuh fana dan tubuh kekal.
Torang Samua Basudara, Kita semua saudara satu kesatuan dan persatuan Makhluk Tuhan, maka dengan prinsip hidup inilah kita terbebas dari segala angkara murka.
Menjalani kehidupan penuh dengan sifat welas asih dan penuh rasa persaudaraan.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 21 Mei 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H