Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Advance Knowledge: Demistifikasi dengan Pendekatan NLP

4 Mei 2022   06:00 Diperbarui: 4 Mei 2022   06:08 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Freepik dengan sentuhan editan Powerpoint

Behavior (Perilaku) jika dalam kemistisan bisa berupa perubahan perilaku menjadi tidak terkendali seperti fenomena kesurupan, berkaitan tentang pertanyaan "apa" yang dapat diinderai oleh panca indera.

Capability (Kemampuan) jika dalam kemistisan bisa berupa kesaktian seperti kebal dibacok, berkaitan tentang pertanyaan "bagaimana" yang dapat diinderai oleh panca indera.

Belief-Value (Keyakinan dan Nilai-Nilai) jika dalam kemistisan bisa berupa kepercayaan pada hal-hal yang mistis atau ghaib (belum terbuka hijab pengetahuannya), berkaitan tentang pertanyaan "mengapa" yang dapat diketahui oleh kekuatan pikiran.

Identity (Identitas) jika dalam kemistisan bisa berupa keyakinan tentang Ruh. Berkaitan tentang pertanyaan "Siapa" yang dapat digali kebenarannya oleh Kecerdasan Tubuh yakni Hati, Akal, Perut, jika dalam Ilmu Neuroscience disebut:

  1. Kepala - Head brain – Creativity
  2. Hati - Heart brain – Compassion
  3. Perut/Usus - Enteric brain – Courage

Dan dibantu juga penggalian identitas jati diri sejati melalui kecerdasan tambahan sesuai penemuan saya di lapangan penelitian mandiri yaitu: Kata - Power of Word - Energy. Yang mana saudara/i bisa melihat detailnya di postingan saya sebelumnya di tulisan yang bisa di klik di link ini untuk memperdalam ekspansi Neuroscience.

Spiritual (Keruhanian) jika dalam kemistisan bisa berupa peristiwa Isra Miraj yang dilalui oleh Baginda Rasul Muhammad S.A.W dalam satu malam. Berkaitan tentang pertanyaan "Big Why"atay pertanyaan inti dari semua inti yang melambangkan niat terbesar yang dapat dideteksi kebenarannya melalui kecerdasan ruh, atau umum diketahui dengan kecerdasan spiritual.

Sementara penjabarannya berdasar keterangan Al-Hadits dan Al-Quran ataupun dilengkapi dengan fenomena masyarakat, adalah sebagai berikut:

Environment (Lingkungan) jika dalam kemistisan bisa berupa lingkungan yang terkesan penuh aura mistis, padahal kekurangan efek pencahayaan baik dari lampu, maupun dari energi cahaya matahari, sehingga menimbulkan kesan horor dan meninput sugesti negatif yang diulang-ulang kedalam pikiran sehingga mempengaruhi Inderawi kita yang pada akhirnya mengalami halusinasi melihat makhluk halus yang sebenarnya bersumber dari efek domino sugesti negatif hingga lingkungan yang kurangnya efek pencahayaan dan kurangnya keramaian kehidupan.

Behavior (Perilaku) jika dalam kemistisan bisa berupa perubahan perilaku menjadi tidak terkendali seperti fenomena kesurupan, dalam ilmu Hypnosis yang digeluti oleh pakarnya yakni Bapak Sunardi Basuki Widodo, dapat dimodifikasi perilaku seorang dengan praktik mediumiasi.

Capability (Kemampuan) jika dalam kemistisan bisa berupa kesaktian seperti kebal dibacok, sebenarnya tubuh dapat dimodifikasi kehebatannya dengan tirakat yang mencerdaskan Otak, Hati, Perut dan Perkataan yang sebagaimana pernah saya jelaskan dalam tulisan ekspansi Neuroscience tentang 5 Kecerdasan di link sebelumnya yang saya lampirkan. 

Pada batasan Capability inilah yang merupakan lapisan teratas yang bisa diinderai oleh panca indera, semakin atas lapisan tidak bisa di inderai/deteksi oleh panca indera, berdasarkan pengamatan para pakar Demistifikasi.  Oleh karena itu Allah memerintahkan Umat Islam untuk berpuasa sebagaimana tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun