Rian: Apakah itu tujuan tertinggi hidup?
X: Ya. itu tujuan tertinggi hidup.
Rian: Apakah anda berbahagia apabila tujuan tertinggi itu tercapai?
X: Ya. Saya berbahagia.
Dari percakapan diatas ternyata Cinta Tuhan Yang Maha Kekal bukanlah tujuan tertinggi mereka, tapi bidadari, sementara kita mengetahui maksud mereka 'bercinta' dengan bidadari. Masih orientasi kenikmatan duniawi yah? Toh di dunia juga banyak bidadari yang berparas indah dan berkarakter mulia. Berarti perilaku dan gaya hidup hedonistik juga dapat mempengaruhi terjun tidaknya seorang dalam lingkaran Dare with Crowd.
Bagaimana cara mengatasi "Identity Crisis?"
Dengan menginsyafi bahwa diri yang sejati adalah Ruh atau personalitas jiwa, setiap yang hidup/bernyawa akan mati karena yang menggerakan makhluk menjadi hidup adalah Ruh atau personalitas jiwa seperti yang dijelaskan dalam Surah Al-Quran Ali Imran ayat 185. Maka sejatinya identitas seluruh makhluk adalah jiwa atau Ruh, yang membedakan adalah kualitas kesadarannya. Ada kesadaran hewan dan dari kesadaran hewan pun dibagi menjadi kesadaran serangga, kesadaran reptil, kesadaran mamalia, kesadaran burung, dan sebagainya. Ada kesadaran tumbuhan. Ada kesadaran makhluk yang tak dapat dijangkau inderawi (ghaib) yaitu Kesadaran Malaikat dan Kesadaran Syaithan. Dan adapula Kesadaran Manusia yang juga terbagi menjadi beberapa tingkatan kesadaran, bisa dilihat detailnya di:
- Tingkatan Kesadaran Manusia
- Penjelasan Manusia Kesadaran Minus
- Penjelasan Manusia Kesadaran yang berkualifikasi untuk memasuki Zaman Age of Love and Great
Dengan menginsyafi diri kita adalah Ruh bukan badan dengan identitas-identitas yang melekat pada badaniyah, membuat kita menjadi semakin bijaksana memahami perbedaan yang ada. Perbedaan dan keanekaragaman dianggapnya sebagai suatu warna luksisan yang penuh keindahan seni yang membuat lukisan semakin takjub untuk dipandang. Keanekaragaman identitas badaniyah ia jadikan pelajaran berharga untuk bagaimana menghargai pendapat banyak orang yang begitu bervariasi, sehingga wawasan kita semakin luas dan menarik untuk disimak. Dengan keluasan wawasan hidup kita semakin terbebaskan dari ikatan identitas badaniyah, yang mana identitas badaniyah jika tak dapat kita arahkan melalui kendali kita, tentu dapat membuat hidup kita malah tidak terarah, yang akhirnya disetir oleh kepentingan-kepentingan melalui Dare with Crowd.
Dengan menginsyafi diri kita adalah Ruh, kita memaknai kematian adalah gerbang untuk kembali kepada kasih Kekal Tuhan Yang Maha Penyayang di alam berikutnya. Namun orang yang terjebak dengan identitas badaniyah cenderung sangat merasa ngeri dengan kematian, dan merasa belum siap untuk menghadapi kematiannya sendiri, karena takut kehilangan hal-hal kenikmatan dan kemelekatan duniawi.
Sekarang Rian mengajukan sejumlah pertanyaan. Ada 2 jenis pertanyaan. Yaitu jika anda memiliki belief bahwa diri sejati anda adalah Ruh atau bukan Ruh (Identitas Badaniyah).
Pertanyaan: