Mohon tunggu...
Intan Selviana
Intan Selviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Dalam blog ini, saya akan membahas peran agama dalam kehidupan sehari-hari, dan bagaimana nilai-nilai spiritual dapat memberikan panduan dan makna dalam menjalani kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Kurikulum Pendidikan Islam yang Relevan dengan Tantanga

5 Juni 2023   20:03 Diperbarui: 5 Juni 2023   20:09 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Ketidaksesuaian dengan kebutuhan lokal, maksudnya kurikulum yang dirancang secara universal tetapi tidak mempertimbangkan kebutuhan lokal, setiap daerah atau komunitas memiliki tantangan dan konteks sendiri yang perlu diperhitungkan dalam merancang kurikulum agar tetap relevan dan bermanfaat bagi siswa.

Tantangan di masa kini terus berkembang, dan kurikulum pendidikan harus terus beradaptasi agar tetap relevan dan dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin kompleks. Maka diperlukan suatu upaya agar kurikulum pendidikan islam dapat relevan dengan tantangan masa kini. Kita dapat melakukan berbagai upaya diantaranya yaitu :

1. Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kurikulum yang ada dengan mengidentifikasi kekurangan dan menyesuaikannya dengan perkembangan zaman. Evaluasi penting untuk dilakukan dalam pendidikan. Dengan evaluasi terhadap kurikulum, sehingga dapat diketahui efisiensi dan efektifitas kurikulum yang telah dilaksanakan, selain itu juga sebagai umpan balik dan menemukan serta mengatasi kekurangan yang ada pada kurikulum, hal ini juga dapat dijadikan patokan untuk mengambil keputusan selanjutnya. 

Evaluasi pendidikan ini penting untuk dilakukan karena dulu Rasulullah juga melakukan evaluasi kepada para sahabat sebagaimana terdapat pada hadits yang artinya : "menceritakan kepada Muhammad ibn 'Abdullah ibn Numair, menceritakan kepada kami ayahku, menceritakan kepada kami 'Abdullah, dari Nafi', dari ibn Imar berkata, "Rasulullah SAW menguji kemampuanku berperang pada hari perang uhud, ketika aku berusia empat belas tahun, lalu beliau tidak mengizinkanku, dan beliau mengujiku kembali pada hari perang khandaq ketika aku berusia lima belas tahun, lalu beliau mengizinkanku. (HR. Bukhari)

2. Mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam kurikulum agar dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa dan memperkaya materi pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi, siswa dapat mengakses sumber daya digital, berpartisipasi dalam diskusi online, dan menggunakan aplikasi atau perangkat lunak yang mendukung pembelajaran interaktif. Hal ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan digital, meningkatkan pemahaman tentang Islam dalam konteks modern, dan mempersiapkan mereka untuk berinteraksi dengan dunia yang semakin terhubung secara teknologi. 

Pendidikan Islam juga menekankan pada keterampilan yang dimiliki peserta didik sebagaimana sabda Rasulullah, "Sesungguhnya Allah suka jika seseorang mengerjakan sesuatu pekerjaan bahwa membuatnya dengan baik (professional)." Sehingga dalam upaya untuk membangun kurikulum pendidikan agar relevan dengan tantangan masa kini mengintegrasikan TIK ke dalam kurikulum dapat membantu peserta didik agar memiliki keterampilan digital. Selain itu peserta didik juga perlu dibelaki dengan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, pemecahan masalah, komunikasi yang baik, dan dengan begitu dapat meningkatkan pemahaman Islam dalam konteks modern.

3. Memperkuat kerja sama antara lembaga pendidikan Islam, komunitas, dan pemangku kepentingan terkait. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses perumusan kurikulum akan diperoleh kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan masyarakat. Dan dengan melibatkan lembaga pendidikan dan tokoh agama dalam diskusi dapat diperoleh wawasan dan pandangan yang beragam dalam membangun kurikulum yang relevan.  

4. Dengan pemberdayaan tenaga pendidik. Guru-guru perlu mendapatkan pelatihan dan pengembangan profesional secara berkala untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang tantangan dan kebutuhan siswa, serta untuk mengintegrasikan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif dalam pengajaran mereka. Dengan begitu guru-guru dapat membangun kurikulum agar relevan dengan tantangan di zaman modern ini.

5. Memperkuat pendidikan karakter untuk peserta didik. Selain memperoleh pemahaman tentang Islam, siswa juga harus dibekali dengan keterampilan sosial, sikap toleransi, integritas, dan kemampuan untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Membentuk karakter yang kuat akan membantu siswa menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan mereka dengan sikap yang bijaksana dan bertanggung jawab. Dengan begitu kurikulum dapat dijalankan agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman. 

Kesimpulannya, penting bagi lembaga pendidikan Islam di Indonesia untuk terus membangun kurikulum pendidikan yang relevan dengan tantangan masa kini. Di era yang terus berubah seperti sekarang, hendaknya kurikulum pendidikan Islam tidak hanya terfokus pada aspek kognisi, tetapi juga harus memperhatikan aspek afeksi dan aspek psikomotor. Dengan membangun kurikulum pendidikan Islam yang relevan, lembaga pendidikan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Islam yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Kurikulum yang inklusif, prigresif, dan responsif dapat membantu siswa untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Membangun kurikulum pendidikan Islam yang relevan dengan tantangan masa kini merupakan suatu investasi jangka panjang untuk masa depan umat Islam di Indonesia, dengan kurikulum yang tepat maka peserta didik dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang agama Islam, memiliki keterampilam yang diperlukan di masa sekarang ini, dan sikap yang responsif terhadap tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun