Membangun Kurikulum Pendidikan Islam yang Relevan dengan Tantangan Masa Kini di Indonesia
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya. Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk generasi Muslim yang kuat, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Di negara Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah umat Muslim, penting bagi sistem pendidikan Islam untuk terus berkembang dan relevan dengan kebutuhan masyarakat kontemporer. Di era yang terus berubah dengan cepat ini, di mana kemajuan teknologi, perubahan sosial, dan globalisasi dapat menimbulkan dampak yang signifikan, maka membangun kurikulum pendidikan Islam yang relevan dengan tantangan masa kini adalah suatu keharusan.
Pendidikan Islam yang relevan bukan hanya tentang memahami ajaran-ajaran agama secara formal, tetapi juga tentang menghadirkan pemahaman yang komprehensif tentang prinsip-prinsip Islam yang mencakup etika, moralitas, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum pendidikan Islam yang tepat akan memberikan landasan kuat bagi peserta didik untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam konteks kehidupan modern.
Kurikulum pendidikan Islam sendiri adalah suatu rangkaian kegiatan yang mencakup tujuan pendidikan, isi pendidikan, strategi pendidikan, dan evaluasi pendidikan dalam lembaga pendidikan Islam. Kurikulum merupakan salah satu aspek yang penting dalam sistem pendidikan, karena kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan.
Kurikulum yang tidak relevan menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pendidikan Islam di Indonesia saat ini. Mungkin beberapa lembaga pendidikan Islam mengalami kesulitan untuk menyesuaikan kurikulum mereka agar sesuai dengan perkembangan zaman. Kurikulum yang kaku dan tertinggal dari perkembangan zaman dapat menghambat kemajuan siswa dan tidak mampu untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Islam yang relevan dengan tantangan modern. Satu contoh keadaan dimana kurikulum pendidikan Islam di Indonesia tidak relevan dengan tantangan masa kini adalah ketika kurikulum lebih menekankan pada aspek kognisi  daripada aspek afeksi dan psikomotor.Â
Hal ini dimana pelaksanaan kurikulum terlalu fokus pada hafalan dan pemahaman teoritis saja, padahal pendidikan islam bukan hanya untuk memperoleh pengetahuan  dan pemahaman teoritis tentang agama, tetapi juga harus melibatkan mengenai pengembangan karakter dan penerapan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari. Aspek afeksi melibatkan pengembangan kesadaran diri, empati, nilai-nilai moral, etika, dan sikap spiritualitas yang penting untuk membentuk kepribadian yang tanggap terhadap isu-isu sosial.Â
Sementara aspek psikomotor melibatkan pengembangan keterampilan dan kemampuan praktis yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari, seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, bekerja sama, dan mampu menerapkan nilai-nilai islam dalam tindakan yang nyata.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab kurikulum pendidikan Islam tidak relevan dengan tantangan masa kini di Indonesia, yaitu :
1. Kurangnya pembaruan kurikulum. Mungkin kurikulum pendidikan Islam tidak diperbarui secara berkala untuk mengakomodasi perkembangan zaman dan kebutuhan siswa. Proses pembaharuan kurikulum yang lambat atau terhambat dapat membuatnya tidak mampu mengikuti perkembangan sosial, budaya, dan teknologi.
2. Keterbatasan pemahaman tentang tantangan masa kini. Kurangnya pemahaman dan penelitian yang mendalam tentang kebutuhan dan harapan siswa dapat mengakibatkan kurikulum yang tidak relevan.
3. Keterbatasan sumber daya. Ketidakmampuan dalam mengakses sumber daya yang diperlukan untuk memperbarui kurikulum dapat menghambat penyediaan materi yang relevan atau up-to-date.