Beberapa waktu ini, saya merasakan otak saya begitu kosong namun berat yang dipenuhi dengan emosi ga bisa tersusun dengan baik untuk diluapkan. Melakukan aktivitas pun jadi terganggu, sehingga saya memutuskan untuk Repeat reading sebuah buku karya Christine Wilding tentang “Emotional Intelligence”, agar saya bisa menata emosi yang saya rasakan dan saya pun ingin membagikan 3 informasi yang didapat dari buku.
Yaitu :
- First look of Emotional Intelligence
- Why is Emotional Intelligence so important
- Using Emotional Intelligence to defeat The Anger
Mungkin blog ini agak sedikit membosan kan, namun saya akan berusaha memberikan informasi singkat, sambil saya juga menata emosi di pikiran kosong ini. So let‘s go! :D
- First look of Emotional Intelligence
Bagian ini saya akan menginfokan tentang apa sih Emotional Intellegence itu? Dan bagaimana cara nya?
Kita singkat saja menjadi EI, sesuai dengan yang disebut dalam buku ini
EI adalah sebuah cara untuk kita bisa memahami Emosi Diri secara dua arah dan belajar untuk mengendalikannya
Sehingga kita bisa memilih apa yang ingin kita katakan dan apa yang ingin kita lakukan. Dalam hal ini menurut Daniel Goleman terdapat 5 karakteristik lho untuk kita bisa mendevelop nya, apa aja sih itu ?
1. Self Awarness, mengetahui apa yang kita rasakan dan kenapa?
2. Self Regulation, mampu mengontrol emosi saat keadaan sulit
3. Motivation, mampu bertahan dalam menghadapi segala keputusan
4. Empathy, mampu membaca dan mengidentifikasi emosi orang lain
5. Sosial Skills, bisa lebih membaur dengan sosial melalui mendengarkan, memahami & mengapresiasi segala bentuk emosi mereka
Dengan 5 karakteristik itu kita bisa membangun salah satu nya, lebih hebat lagi kalau kita bisa ke-5 nya. Cuma ya emang susah sih ya, manusia pasti selalu punya kapasitas masing-masing dalam membangun Emotional Intelligence nya.
Seperti yang sudah saya bilang pada tulisan awal, tujuan saya membaca ulang buku ini karena emosi saya layak nya puzzle yang tercerai berai ga karuhan, sampai-sampai saya sendiri susah menyusun kembali rangkai puzzle emosi ini.
Maka dari itu saya kembali membuka dan membaca nya,agar saya bisa masuk kembali dalam penjelasan “Four skills of Emotional Intelligence”, seperti yang terpam pada foto diatas dalam EI terdapat 4 keahlian untuk kita bisa memahami, mengendalikan dan mendengarkan Emosi kita, yaitu :
- Indentify Emotion, kita butuh untuk mengidentifikasi emosi apa yang dirasakan. Sehingga kita bisa mengekspresikan dan membentuk suatu komunikasi yang baik
- Use Emotion, biarkan bagaimana perasaan kita mempengaruhi pikiran dan apa yang menjadi pikiran. Kita bisa mencocokkan sebuah tugas untuk mengungkapkan emosi tersebut
- Understand Emotion, emosi bukanlah sesuatu hal yang random karena mereka pasti memiliki penyebab yang mendasarinya. Maka pahami dasar emosi yang muncul ke dalam kita
- Manage Emotion, nah karena emosi yang muncul ini mengandung informasi dan mempengaruhi pikiran ntah mereka datang dengan kondisi baik atau tidak. Kita harus berkerja sama dengan mereka, ini membuat kita untuk tetap terbuka pada mereka. Dan menemukan penyelesaianya
Susah memang dalam mengurai emosi tuh, layaknya emang bermain puzzle. Step by step and one by one haha
Nah lanjut nih ke Point ke-2,
- Why is Emotional Intelligence so important
Kenapa sangat penting? Karena nampak nya di era yang semakin digital dan serba sat set ini EI kayanya perlu banget deh, untuk bisa mengontrol dan mengekspresikan nya dengan lebih baik. Apalagi kita masih sering dihadapi dengan segala Traumatic dan masalah yang ada.
Bukan berarti kita hidup tanpa sebuah emosi lho, emosi itu dalam kamus adalah;
Emotion: a moving of The feelings; agitation of The mind; Any of various phenomena of The mind, such as Anger, joy, fear or sorrow, associated with physical symptoms; feelings as distinguished from cognition or will - Chambers Dictonary
Dibuku ini Emotional Intelligence disebutkan sebagai “Soft Skill” apalagi dalam bersosialisasi, sehingga kita bisa memiliki kemampuan dalam :
- Kemampuan dalam berbaur dengan orang lain
- Bisa/mampu menjadi pemimpin dalam sebuah kelompok
- Mendorong atau memotivasi perkembangan orang lain
- Memiliki kemampuan dalam mengendalikan suatu kritikan dan situasi yang rumit lainnya
- Memiliki kemampuan dalam berpikir bijak saat situasi kritis
- Serta kemampuan untuk memahami dan menyerap sudut pandang orang lain, dalam membuat keputusan yang efektif
- Using Emotional Intelligence to defeat The Anger
Ini dia bagian terpenting nya, Emotional Intelligence adalah tentang menyadari emosi kita. Bagaimana kalau kita tidak bisa?
Dari semua emosi, pasti emosi atau perasaan marah sangat sulit untuk di kontrol. Kita tahu semua orang memiliki sisi dan sifat baik, namun kita memiliki kelemahan dalam menahan Amarah. Mendapatkan dan meluapkan rasa Amarah bukan lah hal yang buruk dan menjadikan menjadi orang yang JAHAT, ya namanya juga lagi ga sabaran kan ya… Apalagi dalam lingkungannya pekerjaan
Hal itu memang perlu untuk diluapkan “leting it All out”, namun jangan sampai berlebihan. Malah yang ada kita jadi Jahat karena menyakiti perasaan yang lain, itulah pentingnya EI sebagai management emosi.
Saat kita dalam situasi tersebut tindakan kecil yang bisa dilakukan adalah diam sejenak dan membutuhkan waktu untuk bisa Deal/calm down dengan perasaan itu, tidak menolak kehadirannya dan juga tidak membuatnya menjadi over react.
Deep Breathing, adalah metode efektif juga dalam mengolah rasa emosi/amarah kita lalu disisipkan dengan Good Affirmations.
Emotional Intelligence not just The what, but The how
Nah sekian info kecil yang bisa saya sampaikan tetang Buku Emotional Intelligence ini, di dalam bukunya banyak exercise yang bisa dicoba. Saya pun sedang melakukan Journaling prompts berdasarkan exercise yang tersedia didalam buku tersebut, untuk menyusun kepingan Puzzle emosi saya.
Kalian bisa beli buku nya di platform e-commerce yang ada :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H