Apapun itu, intinya mereka adalah calon-calon budak negara. Bekerja untuk negara, dibayar negara, dan keluarganya pun ditanggung negara. Bukan para pengabdi negara yang bekerja siang malam ikhlas tanpa diberi apa-apa. Eh, malah jadi melantur kemana-mana.
Hampir saja aku menapaki jalan di samping lapangan, seseorang memanggilku. Nadanya memanggil tapi juga seperti bertanya, memastikan.Â
Aku menoleh, tapi tak menemukan seorang pun yang mungkin aku kenal. Aku hanya melihat seorang berpakaian hitam putih mendekat. Ah, paling orang mau tanya gedung, batinku. Lagipula, Aku mengenakan jaket yang dibagian bawah ada tulisan namaku. Iya, itu jaket jurusanku ketika menjadi mahasiswa. Entah kenapa aku masih saja mengenakannya.Â
Dulu ketika aku di tempat asing, aku juga merasa banyak yang memanggilku karena melihat tulisan jaket ini. Itu murni iseng. Karena sialnya tulisan di jaket itu memang besar sekali. Cukup jelas untuk dibaca dari jarak tiga meter.
Seorang perempuan. Dia perempuan. Dulu biasanya yang manggil laki-laki. Tapi ini perempuan. Perawakannya kurus, tinggi. Mungkin tingginya tidak beda jauh denganku.Â
Aku benar-benar tidak dapat menebaknya hingga dia membuka masker. Dan ketika dia melakukan itu, aku meneleng. Aku tidak asing dengan wajahnya. Tapi siapa?
"Bener kan?" tanyanya sekali lagi. Tapi aku masih terpaku. Tidak habis pikir untuk mengenali siapa orang sok kenal yang ada di depanku ini.
"Diyas," katanya sambil mengulurkan tangan. Aku terperangah. Aku tidak percaya dengan orang yang ada di hadapanku saat ini. Aku tidak percaya menemuinya saat ini. Aku bahkan tidak pernah membayangkan bertemu dengannya. Aku tak pernah memikirkan kata-kata apa yang mungkin aku ucapkan untuknya.
***
Lampu temaram. Memang sengaja dibuat demikian. Tempat ini sepertinya cocok untuk nongkrong. Apalagi untuk mahasiswa. Dan aku baru menyadarinya ketika aku sudah tidak lagi berstatus mahasiswa. Bahkan aku tak akan kesini, jika bukan karena orang yang ada di hadapanaku saat ini, Diyas.
"Hmmm bagaimana kabarmu?" tanyanya memulai percakapan dengan canggung.