Mohon tunggu...
Intan Qomariah
Intan Qomariah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kiai Haji Achmad Shidiq Jember

Hobi saya makan dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Sosial dan Pendidikan Agama Islam

24 November 2023   07:40 Diperbarui: 24 November 2023   08:07 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perubahan sosial ialah perubahan fungsi kebudayaan juga tingkah laku seseorang dalam masyarakat dari suatu kondisi ke kondisi yang lain. Selo Soemardjan berpendapat bahwa perubahan sosial bisa dianggap sebagai perubahan struktur sosial, seperti pola tingkah laku juga interaksi antar anggota masyarakat, seperti nilai, tindakan, serta norma sosial dalam masyarakat.

Perubahan-perubahan tersebut cepat terjadinya, kemudian dari segi bentuknya, perubahan sosial dapat dibagi menjadi berbagai kategori berikut:

1) Perubahan lambat jugaperubahan cepat

2) Perubahan kecil jugaperubahan besar

3) Perubahan terencana juga tidak terencana

Perubahan sosial tersebut menjadikan pendidikan Islam sebagai baris terdepan dalam menghadapi peristiwa yang terjadi. Pendidikan agama yang mereka terima tidak boleh didominasi oleh gaya mengajar yang menyampaikan persoalan-persoalan teologis yang eksklusif seperti janji pahala, kehidupan di surga, dan ancaman neraka, namun mereka juga harus dididik secara maksimal agar mampu mengenali dan mengekspresikan pemikiran mereka. Pilar-pilar yang menjanjikan lahirnya surga (lahir menuju kebahagiaan) dan batin).

Oleh karena itu, seiring dengan berkembangnya Revolusi Kebudayaan yang berdampak besar terhadap perilaku anak, maka baik guru maupun orang-orang yang berpengetahuan harus mampu dan mampu mengembangkan dimensi penjelasan sosial lainnya untuk menunjukkan arah yang tidak salah bagi anak dalam bersikap terhadap perubahan sosial. Dengan demikian, pendidikan Islam juga pengembangan lingkungan hidup bisa bersinergi dan dicerna bersama dalam lingkungan yang tidak sama.

Pendidikan Islam diimpikan dapat menjadi tameng dan senjata terhadap moralitas bangsa, khususnya akhlak anak, supaya tidak terjerumus serta menjadi pencipta "bencana" dalam kehidupan sesama warga negara, apalagi jika pelaku atau korban terlibat. pergaulan bebas dan perilaku lainnya, ini bukan sekedar bencana sosial dan pendidikan.

Pendidikan Islam sebagai salah satu aspek kehidupan tidak dapat apaabila dipisah dari masyarakat dan keikutsertaannya harus secara mendalam dalam proses perubahan. Sebab partisipasinya tidak ada batasan pada kemampuannya beradaptasi terhadap perubahan sosial. Oleh karena itu, kata kunci relevan yang diajukan adalah ialah "kreativitas" para pengelola pendidikan itu sendiri.

Pendidikan Islam juga masyarakat adalah 2 variabel yang tidak mudah untuk dipisah. Hubungannya memiliki sifat dialektis, sehingga ia tidak sekedar terhanyut dalam dorongan perubahan, namun bisa berperan sebagai agen perubahan itu sendiri. Kreativitas dalam konteks ini menjadi variabel yang perlu dipertimbangkan. Kreativitas merupakan salah satu indikator kecerdasan. Semakin pintar seseorang maka akan semakin tinggi kreatifitasnya, dan kecerdasan merupakan hasil kerja pikiran, sehingga cara mengoptimalkannya adalah dengan mengoptimalkan fungsi pikiran itu sendiri.

b. Pendidikan Islam Sebagai Agen Perubahan Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun