Mohon tunggu...
Intan Cahya Alfiana
Intan Cahya Alfiana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I'm a students at school of nursing Diponegoro University. I'm Intan and I always try to be a shining diamond and reach all my dreams.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mentari untuk Pagi (part 1)

27 September 2011   09:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:34 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Yeee sewot, iye iye gue tau."

" Ssssssttt, Dia udah mau pulang tu, cepetan ambil motor lo, kita ikutin Dia." Kata Renata.

Riska udah sampai di depan Tari bersama sepeda polygon ungunya. Tari yang melihat itu langsung tersenyum.

" Yuk Tar, cap cus.." ucap Riska setelah sampai di depan Tari.

" Yuhuuu... kita pulang sistaaa." Jawab Tari seraya duduk di boncengan belakang sepeda Riska.

Sepeda Riska berjalan pelan di siang yang cukup panas ini, tapi wajah mereka berdua sama sekali nggak menunjukkan kalo mereka keberatan atas sinar matahari yang tercurahkan begitu banyaknya, mereka malah adem ayem aja, ketawa ketiwi sepanjang perjalanan.

Mereka sama sekali nggak sadar kalo ada dua orang cowok sedang mengikuti mereka yang memang agak jauh dari Tari dan Riska. Tari dan Riska sudah sampai di Gang cempaka, gang dimana rumah Tari berada.

" Sorry ya Tar, gue nggak bisa nganter lo sampai depan rumah, nyokap gue nyuruh gue pulang cepet-cepet, sorry banget banget ya Tar." Kata Riska dengan tampang nyesel.

" Iyaa a... biasa aja kali Ris, rumah Gue kan juga udah deket." Jawab Tari sambil tersenyum.

" Yaudah Tar.. bye." Ucap Riska kemudian sambil melambaikan tangan dan berlalu pergi meninggalkan tari.

Agak jauh ke sebelah utara gang rumah Tari ada dua orang cowok berpakaian putih abu abu, berdiri di bawah sebuah pohon lindung kota. Tari sempat memandang kesana sebentar tanpa kecurigaan apapun, dan segera melangkah menuju rumahnya karena perutnya udah bener-bener lapar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun