" Yeee sewot, iye iye gue tau."
" Ssssssttt, Dia udah mau pulang tu, cepetan ambil motor lo, kita ikutin Dia." Kata Renata.
Riska udah sampai di depan Tari bersama sepeda polygon ungunya. Tari yang melihat itu langsung tersenyum.
" Yuk Tar, cap cus.." ucap Riska setelah sampai di depan Tari.
" Yuhuuu... kita pulang sistaaa." Jawab Tari seraya duduk di boncengan belakang sepeda Riska.
Sepeda Riska berjalan pelan di siang yang cukup panas ini, tapi wajah mereka berdua sama sekali nggak menunjukkan kalo mereka keberatan atas sinar matahari yang tercurahkan begitu banyaknya, mereka malah adem ayem aja, ketawa ketiwi sepanjang perjalanan.
Mereka sama sekali nggak sadar kalo ada dua orang cowok sedang mengikuti mereka yang memang agak jauh dari Tari dan Riska. Tari dan Riska sudah sampai di Gang cempaka, gang dimana rumah Tari berada.
" Sorry ya Tar, gue nggak bisa nganter lo sampai depan rumah, nyokap gue nyuruh gue pulang cepet-cepet, sorry banget banget ya Tar." Kata Riska dengan tampang nyesel.
" Iyaa a... biasa aja kali Ris, rumah Gue kan juga udah deket." Jawab Tari sambil tersenyum.
" Yaudah Tar.. bye." Ucap Riska kemudian sambil melambaikan tangan dan berlalu pergi meninggalkan tari.
Agak jauh ke sebelah utara gang rumah Tari ada dua orang cowok berpakaian putih abu abu, berdiri di bawah sebuah pohon lindung kota. Tari sempat memandang kesana sebentar tanpa kecurigaan apapun, dan segera melangkah menuju rumahnya karena perutnya udah bener-bener lapar.