"Dik, lo tunggu sini bentar yaa, gue mau ngikutin tu cewek sampe depan rumahnya, dan ada tugas buat lo, lo harus nyariin gue nomor hapenya tu cewek." Kata Renata.
" Iyeee gue tau.. udah sana keburu ngilang tu cewek inceran lo."
Renata mulai mengikuti Tari, dia berada sekitar 10 meter dari cewek manis serba merah itu. Saat Tari nengok dia cepet cepet ngumpet di balik pohon. Dan akhirnya Tari berhenti pada sebuah rumah sederhana yang begitu indah. Tari masuk ke dalam, setelah Renata menunggu 10 menit, dia menghampiri rumah Tari. Gerbangnya merah, di balik gerbang ada sebuah jalan setapak lurus menuju pintu utama, rumah itu berwarna putih bersih, yang mempunyai taman yang begitu indah. Di Kiri kanan jalan setapak itu ada sebuah pagar tanaman hijau. Sungguh rumah yang begitu indah. Setelah merasa cukup Renata meninggalkan rumah Tari tanpa tahu bahwa sepasang mata gadis manis itu menatapnya dari jendela kamarnya di lantai dua dengan tatapan bingung.
Renata sibuk menimang-nimang i-phone keluaran terbarunya, dia bingung mau nelpon Tari sekarang atau nggak. Dia nggak yakin apa Tari bakalan ngangkat telepon darinya..........................
nahhh karena Renata bingung aku juga bingung lanjutinnya gimana...hehe
BERSAMBUNG.....
By Intan Cahya Alfiana. *iCa >Next.PART2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H