Mohon tunggu...
Intan Cahya Alfiana
Intan Cahya Alfiana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I'm a students at school of nursing Diponegoro University. I'm Intan and I always try to be a shining diamond and reach all my dreams.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mentari untuk Pagi (part 1)

27 September 2011   09:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:34 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dik, lo tunggu sini bentar yaa, gue mau ngikutin tu cewek sampe depan rumahnya, dan ada tugas buat lo, lo harus nyariin gue nomor hapenya tu cewek." Kata Renata.

" Iyeee gue tau.. udah sana keburu ngilang tu cewek inceran lo."

Renata mulai mengikuti Tari, dia berada sekitar 10 meter dari cewek manis serba merah itu. Saat Tari nengok dia cepet cepet ngumpet di balik pohon. Dan akhirnya Tari berhenti pada sebuah rumah sederhana yang begitu indah. Tari masuk ke dalam, setelah Renata menunggu 10 menit, dia menghampiri rumah Tari. Gerbangnya merah, di balik gerbang ada sebuah jalan setapak lurus menuju pintu utama, rumah itu berwarna putih bersih, yang mempunyai taman yang begitu indah. Di Kiri kanan jalan setapak itu ada sebuah pagar tanaman hijau. Sungguh rumah yang begitu indah. Setelah merasa cukup Renata meninggalkan rumah Tari tanpa tahu bahwa sepasang mata gadis manis itu menatapnya dari jendela kamarnya di lantai dua dengan tatapan bingung.



Renata sibuk menimang-nimang i-phone keluaran terbarunya, dia bingung mau nelpon Tari sekarang atau nggak. Dia nggak yakin apa Tari bakalan ngangkat telepon darinya..........................

nahhh karena Renata bingung aku juga bingung lanjutinnya gimana...hehe

BERSAMBUNG.....

By Intan Cahya Alfiana. *iCa >Next.PART2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun