Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada per pindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Dan mobilitas intragenerasi yang berarti perpindahan status yang dialami seseorang semasa hidupnya. Mobilitas intragenerasi terjadi dalam satu generasi yang sama.
- Mobilitas vertikal.
Mobilitas vertikal artinya perpindahan orang berasal golongan sosial yang lain yang lebih tinggi atau lebih rendah/ turun-naik pada warga yang tidak selaras menggunakan sebelumnya (Seknun, 2015). Hal ini senada menggunakan pendapat Musyarifah (2018), yang menyatakan bahwa gerak vertikal merupakan jalur yang menggerakkan kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi.
Orang naik atau turun statusnya dalam berbagai sistem status dalam rakyat itu, yang didasarkan atas golongan sosial, kekayaan jabatan, kekuasaan serta sebagainya.
Teori Mobilitas Sosial
- Teori Martin Lipset dan Hans Zetterber
Teori Lipset dan Zetterberg tentang mobilitas sosial difokuskan pada penyebab dan dimensi mobilitas sosial. Penyebab pertama adalah supply dari posisi status yang tidak terisi, dan kedua adalah terjadinya pergantian peringkat. Dalam pemikiran yang sederhana kita dapat membayangkan bahwa dalam setiap pergerakan mobilitas ke atas pada suatu masyarakat, pasti akan ada pergerakan ke bawah (Kamilatunnisa, 2018).
- Teori Ralph Turner Telaah Turner
Teori ini mengaitkan sistem pendidikan di Amerika dan Inggris dengan mobilitas vertikal di kedua negara tersebut. Asumsi yang melatarbelakangi pemikiran Turner adalah bahwa sistem kelas yang terbuka, yang ditandai dengan dibukanya sekolah-sekolah umum, membuka peluang bagi lahirnya mobilitas sosial vertikal.
- Teori Pitirim Sorokin Sorokin
Terkait dengan kesempatan/peluang mobilitas, Sorokin berpendapat bahwa dalam suatu masyarakat tidak semua orang mempunyai kesempatan yang benarbenar sama dengan orang lain untuk dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lainnya (Pattinasarany, 2012).
Teori ini mendefenisikan mobilitas sosial secara luas sebagai perpindahan orang dalam ruang sosial. Dalam mempelajari mobilitas sosial, perhatian kita tidak hanya tertuju pada perpindahan posisi sosial individu-individu, tetapi juga pada konsekuensi dari perpindahan tersebut bagi kelompok-kelompok sosial dan struktur sosial secara keseluruhan dimana individu-individu tersebut berpindah.
Sekolah dan Mobilitas Sosial
Pendidikan sebagai saluran mobilitas sosial, pendidikan dipercaya menjadi salah satu faktor yang akan mempercepat terjadinya mobilitas sosial. Fungsi pendidikan sebagai sebuah proses penyeleksian untuk menempatkan orang pada masyarakat sesuai dengan kemampuan dan keahlian. Pendidikan menjadi sinkron dengan tujuan mobilitas sosial karena di dalam mobilitas sosial yang terpenting adalah kemampuan dan keahlian seseorang.
Era sekarang ini, kemajuan suatu masyarakat, intensitas mobilisasi sosial yang tinggi apabila di dalamnya mutu dan pemerataan pendidikan yang tinggi. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sasaran utamanya membantu peserta didik mengembangkan potensinya dan menjaga dan meng internalisasi nilai-nilai budaya yang positif.