Jasad Kak Pipit segera diangkut ambulan untuk diautopsi. Lantas siapakah gadis yang bersamaku tadi. Aku masih melihatnya menangis sedangkan makhlus halus tinggi besar yang menselonjorkan kakinya dijalanraya membawa paksa dia.Â
Semua orang tidak ada yang tahu. Aku menyimpulkan bahwa terjadinya kecelakaan tidak terlepas dari adanya makhluk halus tersebut. Konon kata orang-orang terdahulu setiap tahun didepan pabrik terjadi kecelakaan yang menjadi tumbal pesugihan. Aku tidak menceritakan pengalaman ini kepada siapapun. Cukuplah aku berdoa.
 "Ya Allah lindungilah Kak Pipit. Selamatkan dia." Kulanjutkan dengan Al Fatikha, Ayat Kursi dan Sholawat.
Tiba-tiba makhuk halus itu merasa kepanasan. Tubuhnya terbakar sehingga melepaskan arwah Kak Pipit. Lalu pintu langit terbuka hingga beberapa lapis. Kulihat Kak Pipit mengucap selamat tinggal dan terbang kelangit. Lalu langit pun menutup kembali. Aku pun sedikit lebih lega karena dia tidak jadi dibawa pergi oleh makhluk halus tersebut. Semoga dia tenang disisi Tuhannya.
Karya dan sumber :Â intancahya.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H