Mohon tunggu...
intan armania
intan armania Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswi semester 1 yang sedang berkuliah di kampus universitas muhammdiyah jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Pendidikan di Indonesia

9 Februari 2023   11:39 Diperbarui: 9 Februari 2023   11:57 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan sebagai suatu sistem memiliki beberapa bagian yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi, bila bagian yang satu tidak diperhatikan/ lemah maka akan mempengaruhi keseluruhan dari sistem tersebut. Para pendidik perlu untuk memahami pendidikan sebagai suatu sistem sehingga dalam melaksanakan proses belajar mengajarnya akan memperoleh hasil yang maksimal bila pendidik memperhatikan unsur-unsur/bagian-bagian yang ada yang sangat mempengaruhi proses pendidikan (kegiatan belajar mengajar) yang akan dilakukannya.

Di Indonesia saat ini menerapkan sistem pendidikan nasional. Semua jenjang dan jenis pendidikan harus mengimplementasikan sistem tersebut.

Salah satunya yakni program pendidikan “Wajib Belajar 12 Tahun”, yakni 6 tahun Sekolah Dasar (SD), 3 tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Ada tiga instansi pemerintah yang membawahi sekolah-sekolah. Pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk pendidikan menengah dan dasar.

Kedua, terdapat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk jenjang pendidikan tinggi. Ketiga adalah Kementerian Agama untuk semua jenjang yang berbasis agama.

Melalui proses pembelajaran tersebut, banyak manfaat dapat diperoleh oleh peserta didik. Manfaat-manfaat tersebut meliputi pengembangan kemampuan dan potensi, serta pembentukan watak peserta didik.

Pembentukan watak yang dimaksud adalah kreatif, cakap, mandiri dan bertanggung jawab. Saat ini, proses pembelajaran banyak mengalami perkembangan dikarenakan situasi dan kondisi pendemi yang menyebabkan terbatasnya aktifitas dan kegiatan dimanapun.

Maka dari itu terbentuklah satu metode pembelajaran baru yakni adalah metode belajar di rumah, guna menghindari keramaian dan kerumunan.

 

Perkembangan Pendidikan di Indonesia

Seiring berjalannya waktu, sistem pendidikan di Indonesia secara dinamis mengikuti perkembangan zaman. perkembangan tersebut dapat dilihat dari pergantian kurikulum belajar yang berlaku.

Hingga saat ini, setidaknya sistem pendidikan di Indonesia telah berganti kurikulum sebanyak 10 kali, sejak dimulai dari tahun 1947.

           Menurut pendapat pribadi saya pendidikan itu...

     Pendidikan merupakan suatu sistem, sebagai suatu sistem pendidikan terdiri atas beberapa komponen diantaranya yaitu tujuan, pendidik, peserta didik, materi, metode atau media pembelajaran, serta lingkungan pendidikan. Setiap komponen mempunyai fungsi masing-masing dan setiap komponen saling mempengaruhi satu sama lain. Di era sekarang ini banyak sekali permasalahan yang diakibatkan oleh berbagai macam perubahan seperti perubahan sosial dan budaya serta perubahan teknologi yang menyebabkan berdampak kepada kemajuan dan perkembangan pendidikan. Indonesia sendiri merupakan negara yang sedang berkembang yang sedang berusaha menjadi negara maju terutama maju dalam dunia pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia masih menggunakan atau masih mengacu pada sistem pendidikan nasional Pada saat sekarang ini dalam penyelenggaran pendidikan masyarakat masih belum menyadari bahwa pendidikan berasal dari suatu sistem, masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa dirinya merupakan salah satu komponen yang terlibat dalam keberhasilan dan kegagalan dari suatu pendidikan. Melalui pendidikan ini diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana sistem pendidikan di Indonesia pada saat ini dan bisa dijadikan informasi tentang berbagai komponen dalam masalah pendidikan. 

Apa pendapatmu tentang sistem pendidikan : 

Sistem pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah baik, permasalahannya adalah masih harus dibenahi untuk mendapatkan bentuk yang pas. Permasalahan terbesar yang dihadapi adalah para pelaku dan pemangku kepentingan yang tidak sanggup menjalankan sistem yang sudah dibuat tersebut. Selama ini banyak orang mengagungkan sistem pendidikan Finlandia tetapi saya tidak yakin akan berhasil ketika diterapkan di Indonesia.

Kita perlu menyusun sistem sendiri yang pas dengan karakterisktik kita dan itu bukan perkara mudah. Masyarakat juga punya andil yang tidak kecil karena masyarakat adalah pemangku kepentingan. Cukup banyak konsep pendidikan yang 'ngawur' yang dipegang orang Indonesia saat ini. Contoh, makin muda masuk sekolah makin baik, makin cepat lulus makin baik, dll.

Prasarana dan sarana terbatas membuat proses pendidikan tidak maksimal. Dan kurikulum yang sering berganti membuat para guru bingung, akan dibawa kemana arah pendidikan Indonesia. Mestinya kurikulum pendidikan itu tidak perlu sering diganti. Apalagi harus mencontek kurikulum negara luar yang sudah maju. Pemerintah cukup membuah formula pendidikan yang pas dan cocok dengan karakter Indonesia yang terdiri dari banyak Pulau dan penduduknya beragam latar belakang.

Kenyataannya, pendidikan yang bertanggung jawab perlu proses dan proses ini seringkali dianggap angin lalu karena orang Indonesia lebih banyak berorientasi pada hasil. Selain itu, pelaku dalam sistem pendidikan (guru, sekolah, dan ortu) merasa bahwa siswa sebaiknya diberi hal-hal yang memudahkan. Hal-hal yang sulit sebaiknya dibuang saja karena menambah beban.

Selain itu, ada racun-racun yang ditebar oleh mereka yang sudah lulus dengan mengatakan bahwa sekolah tidak penting, mapel/matkul tertentu tidak penting, dkk. Sebagian besar menghubungkannya dengan pekerjaan yang ditekuninya. Padahal dulu saat memilih jurusan kuliah, dia juga tidak tahu akan berkarir seperti apa. Dia menganggap bahwa hal-hal yang dipelajari selama kuliah atau sekolah dianggap tidak penting ketika sekarang dia sudah bekerja. Padahal, dulu dia kesasar masuk jurusan itu, yang sebenarnya bukan keinginannya. Tidak fair bukan!

Sistem Pendidikan menurut pemerintah

Berdasarkan pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), Pemerintah Negara Indonesia bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. UUD 1945 mengamanatkan pemerintah Indonesia untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia. Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan. Pendidikan nasional untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global. perubahan kehidupan lokal, nasional dan global. Pendidikan nasional di Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Pancasila adalah dasar negara Indonesia, merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis atau landasan konstitusional pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini.

Fungsi pendidikan nasional Pendidikan nasional di Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut: Mengembangkan kemampuan Membentuk watak Membentuk peradaban bangsa yang bermartabat Mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan Pendidikan nasional di Indonesia mempunyai tujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik.

 Berikut ini tujuan pendidikan nasional di Indonesia: Menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Berakhlak mulia Sehat Berilmu Cakap Kreatif Mandiri Menjadi warga negara yang demokratis Bertanggung jawab.

Pasal 31 UUD 1945 berisikan tentang sejumlah hak dan kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) khususnya di bidang pendidikan. Pasal 31 UUD 1945 yang ada saat ini merupakan hasil dari amendemen yang keempat. pendidikan adalah sebuah kebutuhan yang paling asasi bagi manusia agar mampu mengisi perannya yang dibutuhkan oleh lingkungan, bahkan negaranya agar kehidupan yang dimiliki lebih baik. Amendemen keempat Pasal 31 UUD 1945 ini disahkan di Jakarta tanggal 10 Agustus 2002. Berikut isi Pasal 31 tersebut :

 1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

 2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

 3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

 4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

 5. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Sementara itu, sebelum amendemen dilakukan, Pasal 31 UUD 1945 hanya ada 2 Ayat, yakni :

 1. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. 

2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang.

        Praktisi Pendidikan: Banyak Guru Malas Membaca


Praktisi pendidikan Indra Chrismiadji mengatakan, berdasarkan riset yang dilakukannya di sejumlah daerah masih banyak ditemukan guru-guru malas membaca. Kondisi itu mempengaruhi kualitas pendidikan Tanah Air.

"Problem utama kita memang di kualitas guru, dan itu yang sayang sekali tidak disebutkan oleh Mas Menteri," kata dia pada diskusi bertajuk evaluasi pendidikan tahun 2019 dan outlook pendidikan 2020 di Jakarta, Jumat. Secara pribadi ia mengaku telah berkeliling Indonesia dan menemukan problem utama pendidikan di Indonesia. Probelm tersebut yakni tingkat membaca guru yang masih rendah bahkan tidak suka.

"Saya ngasih pelatihan dari Aceh, Papua, NTT, NTB, Natuna, Sulawesi, Maluku Utara dan lainnya, saya ketemu dengan guru-guru dan mengambil kesimpulan memang kemampuan baca mereka sangat rendah," katanya. Bahkan, jelas dia, rendahnya tingkat membaca tenaga pendidik itu tidak hanya di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) namun juga terjadi di Ibu Kota Jakarta. Oleh karena itu, persoalan tersebut perlu diselesaikan pemerintah sesegera mungkin. Bahkan, hal itu diperkuat kajian internasional melalui riset Bank Dunia menemukan bahwa kesejahteraan guru Indonesia tidak berdampak pada kualitas mengajar seorang guru.

Seharusnya, jelas dia, dengan adanya anggaran tambahan oleh pemerintah bagi guru, maka diharapkan mereka lebih rajin, inovatif, kreatif dalam mentransformasikan pengetahuan kepada peserta didik.Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PPP Reni Marlinawati mengatakan masih banyak persoalan pendidikan di Indonesia salah satunya terkait tenaga pendidik atau guru.

"Pertama persoalan guru, ini sangat mendasar sehebat apapun kurikulum dan sebesar apapun anggaran namun jika persoalan guru belum diselesaikan tetap tidak akan berdampak apa-apa," ujarnya.Saat ini jumlah ketersediaan guru di Tanah Air masih menjadi problem pemerintah. Dari tiga juta lebih, nyaris setengahnya merupakan tenaga pendidik berstatus honorer. Hal itu otomatis berdampak pada tingkat kesejahteraan maupun mutu.

Praktisi wali murid : Hubungan Wali Murid Mempengaruhi Kualitas Pendidikan Anak

Anak akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya, dimana ia pertama kali menerima berbagai aspek pendidikan secara alami dari kedua orangtuanya. Oleh karena itu, bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga, tetapi bukan berarti bahwa pola pendidikan dalam keluarga adalah formal. Orangtua yang terdiri dari ibu dan ayah memegang peranan penting dalam perkembangan anak-anaknya. Anak yang sejak lahir selalu berada disamping ibunya akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian ibunya. Sehingga, anak akan meniru atau menuruti segala yang didapatkannya.Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama, bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan didalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembang watak budi pekerti dan kepribadian setiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak-anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.

Pada dasarnya hubungan antara wali murid atau orangtua dengan guru dalam pendidikan yang mempunyai tujuan yang sama, yakni mengasuh, mendidik, membimbing, membina serta memimpin anaknya menjadi orang dewasa dan dapat memperoleh kebahagiaan hidupnya dalam arti yang seluas-luasnya. Guru adalah orangtua kedua bagi anak-anak ketika mereka berada di sekolahan. Sedangkan orangtua mereka yang pertama adalah orang yang melahirkan mereka atau sedarah. Meskipun posisi berbeda namun peranannya hampir sama sehingga sudah sepantasnya kedua orangtua tersebut berpartisipasi dan berinteraksi aktif guna membangun perkembangan anak dan membantu berjalannya program pendidikan di sekolah. Dalam upaya hubungan orangtua dan guru untuk meningkatkan pendidikan di sekolah, wali murid dapat bergabung dengan komite sekolah atau ikut serta kegiatan program sekolah, seperti : (1) Parenting, (2) Bimbingan Konseling, (3) Study Tour dan lain-lainya.Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah (guru), wali murid, masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, semua pihak yang terkait harus senantiasa menjalani hubungan interaksi dalam menciptakan kondisi belajar bagi para peserta didik.

Interaksi dari semua pihak yang terkait akan mendorong murid untuk melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, yakni belajar dengan tekun dan bersemangat. Hubungan kerja sama antara guru dan wali murid sangatlah penting. Anak-anak umumnya bisa melakukan tugas-tugas mereka dengan baik ketika di sekolahan. Sebagian di antaranya bahkan mungkin lebih mudah mempercayai guru mereka, karena sebagian hidup anak-anak selama seharian ada di sekolahan. Untuk itu, perlu kiranya setiap orangtua mengetahui dengan baik sosok guru yang mengajar anak-anaknya. Hal ini sangat penting juga dalam pendidikan sekolah, orangtua dan guru harus menjadi satu tim yang baik. Jika orangtua dan guru bisa saling mengenal dan mempercayai, maka anak-anak tidak akan menentang salah satu dari mereka, ketika anak-anak itu malas atau menghindar dari tugas-tugasnya. Bahkan guru dan orangtua bisa menjadi sesama teman dan bisa memberikan aturan kegiatan yang sama ketika si anak ada dalam sekolah ataupun di rumahnya, dengan ini anak juga akan merasa sama-sama diperdulikan.

Pengertian di antara orangtua dan guru menjadikan masalah kecil tidak berkembang menjadi besar, dan masalah besar bisa diselesaikan dengan lebih baik. Sehingga, hubungan Sekolah dan wali murid dapat berjalan dan ikut serta menyukseskan semua kegiatan-kegiatan di sekolahan. Dengan banyak kasus yang beredar karena adanya kekerasan yang dilakukan di sekolah atau murid, guru yang dipenjarakan semoga ini menjadi acuran atau pembelajaran kembali tentang hubungan sekolah dengan wali murid.

               

              Negara yang memiliki kualitas Pendidikan maju : Finlandia

               Mengapa Finlandia terkenal sebagai negara yang memiliki kualitas Pendidikan yang baik :

  1. Tata Kelola yang Jelas

Sistem pendidikan di Finlandia memiliki tata kelola dan sinergisitas antar lembaga yang sangat jelas. Dalam praktiknya model pengajaran dibuat sangat terencana. Baik dari pemerintah, sekolah, dan masyarakat saling terintegrasi sehingga bisa menciptakan model pendidikan yang optimal bagi siswa. Misalnya siswa SMA tidak hanya diarahkan untuk berpikir 5 tahun ke depan akan menjadi apa, melainkan juga difasilitasi secara konkret untuk menyelesaikan tahun pertama. Kemudian tahun kedua dilanjutkan dengan apa yang akan dilakukan dan seterusnya hingga siswa semakin yakin untuk mewujudkan cita-citanya.

  1. Goals Pendidikan Finlandia Sangat Jelas

Finlandia juga memiliki goals pendidikan yang jelas yakni pendidikan untuk semua. Meskipun sudah memiliki keahlian khusus bukan berarti tidak bisa belajar yang lain. Siapapun tetap punya hak yang sama untuk belajar seperti apa yang diinginkan. Hal ini sekaligus sudah dipertimbangkan dalam sistem pendidikan Finlandia, bahwa apa yang akan dipelajari nanti juga memiliki standar, jadi hasilnya juga bisa dipertanggungjawabkan.

  1. Profesi Guru sangat Dihormati

Guru-guru di Finlandia sangat dihormati dan sering diperlakukan setara layaknya profesor di universitas. Jam kerja para guru hanya sedikit dan lebih banyak waktu digunakan untuk perencanaan pelajaran. Para guru di Finlandia juga didorong untuk membuat laboratorium mini sendiri untuk gaya mengajar. Hal ini juga untuk meningkatkan apa yang berhasil dan menghilangkan apa yang tidak. Pola pikir eksperimental ini telah memungkinakan guru berpikir dan menemukan solusi "out of the box" yang bisa untuk meningkatkan kualitas guru.

  1. Rasa Trustworthy yang Tinggi

Di Finlandia rasa trustworthy dibangun dari semua elemen, baik sesama guru, orang tua, elemen pendidik yang lain dan siswa. Rasa trustworthy ini bisa dilihat dari bagaimana orangtua siswa sangat menghargai para guru. Para orang tua di sana menganggap guru telah memenuhi sebagian besar dari apa yang siswa butuhkan di sekolah. Guru pun juga demikian, guru yakin siswa dapat lebih leluasa mengerjakan hal lainnya bersama orang tua, misalnya, bermain, istirahat, atau mempelajari hal lain yang menjadi hobinya. Hal ini selanjutnya juga menjadi pertimbangan sekolah untuk tidak memberikan PR pada siswa. Selain itu, pemerintah Finlandia juga mendukung bahwa waktu belajar siswa di sekolah sudah cukup baik.

  1. Ujian Nasional Hanya Ada Saat SMA dan Ketika Siswa Siap

Kemudian, di Finlandia tidak ada ujian bernilai atau ujian nasional bagi siswa pendidikan dasar, ujian nasional hanya ada ketika sekolah menengah pada akhir tingkat pendidikan. Sistem ujian nasional pun boleh memilih, ujian dilaksanakan tergantung siswa tersebut, siswa bisa mengajukan ujian kalau sudah siap. Selanjutnya hasil kelulusan SMA inilah yang kemudian dapat dijadikan bekal untuk bekerja atau masuk perguruan tinggi.

  1. Tidak Ada "Pengkotak-kotakan" Kelas

Sistem pendidikan SMA di FInlandia mirip seperti kuliah jadi mereka bebas memilih sendiri mata pelajaran yang mereka inginkan. Misal, kelas 1 mengambil materi dasar semua, kelas 2 sudah bisa mengambil psikologi atau ilmu lainnya. Sekolah tidak membuat "pengkotak-kotakan" kelas IPA atau kelas IPS, mereka tetep boleh bebas memilih. Kalau siswa ingin mengambil ilmu alam, di saat yang sama ia juga bisa mengambil ilmu sosial lain yang short level maupun long level. Semua mata pelajaran itu juga sudah tertera dalam silabus yang ada, sehingga mempermudah siswa untuk memillihnya.

  1. Kemampuan Siswa Sangat Dihargai

Ralph Waldo Emerson pernah menulis The secret in education lies in respecting the students. Kurang lebih inilah yang diterapkan juga dalam pendidikan di Finlandia yakni kemampuaan siswa dihargai. Sistem pendidikan Finlandia dirancang untuk memastikan siswa dapat mencapai kemampuan terbaiknya secara akademis maupun keterampilan hidup. Sehingga pada implementasinya kegiatan siswa di rumah seperti merawat kuda, merawat tanaman, membuat makanan, dll. dipandang sebagai siswa memiliki kemampuan yang perlu dihargai.

Dari aktivitas itu siswa dilihat dapat mengetahui lebih banyak dengan mengamati langsung dan bereksperimen. Sekolah juga tidak melakukan stereotipe atau penggolongan melainkan sekolah terus berusaha membantu untuk mencari cara belajar terbaik untuk masing-masing siswa. Di Finlandia guru memang dipandang sebagai orang yang tahu lebih banyak, tetapi sekaligus guru belum tentu tahu semua, sehingga tidak apa-apa bagi guru untuk mengakui hal itu, dan menunjukkan sikap menghargai kemampuan siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun