Mohon tunggu...
Intan Rahmawati
Intan Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya merupakan pribadi yang humble, gemar berkomunikasi dengan orang lain karena saya sangat menyukai berbicara terlebih di depan umum, singkatnya saya adalah seorang yang ekstrovert. Di samping dari itu semua, saya hobi menuangkan perasaan saya lewat tulisan, seperti puisi atau cerpen. Hampir semua tulisan saya adalah wujud dari kehidupan saya dan orang-orang di sekitar saya. Bagi saya, lewat menulis saya dapat mengekspresikan apa yang tidak dapat saya utarakan melalui suara dan gesture tubuh. Serta bagi saya tulisan adalah ungkapan perasaan yang paling jujur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakikat Penilaian, Langkah Pengembangan Alat Penilaian serta Tujuan dan Fungsi Penilaian

8 Desember 2022   19:03 Diperbarui: 8 Desember 2022   19:10 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis jawaban

Telaah hasil pengukuran per indikator per kemampuan dasar yang dilakukan dengan menghitung jawaban benar dan salah peserta didik untuk seluruh butir soal yang diujikan. Analisis dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dasar mana saja yang sudah dikuasai pesrta didik dan mana yang belum. Hal itu berarti diperlukan kerja analisis jawaban per peserta didik per indikator per kemampuan dasar. Berdasarkan hasil telaah itu kemudian dapat ditentukan tindak lanjut yang perlu diambil , misalnya apakah perlu adanya program remedial, penguatan/pengayaan atau yang lain. (misal : akselerasi).

Perbaikan Butir Soal dan Perakitan Soal Ujian

Hasil kerja analisis butir soal memberikan informasi tentang kondisi tiap butir soal yang diujicobakan. Bisa berupa informasi tentang butir soal yang berindeks kesulitan memenuhi persyaratan dan yang tidak, berdaya beda cukup dan tidak, butir-butir pengecoh yang efektif dan tidak. Bahkan jika dilakukan analisis melalui komputer dapat diketahui indeks reliabilitas dan kesalahan baku pengukuran. Berdasarkan itu maka bisa dilakukan perbaikan-perbaikan butir soal yang dianggap perlu dan tidak perlu. Bahkan bila tidak memenuhi persyaratan haruslah dibuang dan diganti.

Setelah butir soal diperbaiki, butir-butir soal itu kemudian dirakit untuk dijadikan sebuah perangkat tes yang jadi dan siap untuk dipergunakan dalam keperluan pengujian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perakitan soal. Misalnya, jika perangkat tes itu terdiri dari beberapa bentuk soal, bentuk soal yang sejenis harus dikelompokkan menjadi satu kelompok. Selain itu misalnya bentuk tes pilihan ganda, butir soal harus diurutkan dari yang berkategori mudah maka ditempatkan di nomor-nomor awal, sedangkan yang berkategori sulit bisa ditempatkan di nomor-nomor akhir untuk memperhitungkan dampak psikologis peserta ujian.

Pelaksanaan Ujian

Penyusunan alat tes sudah selesai dilanjutkan dengan melakukan kegiatan pengukuran, atau langkah pelaksanaan ujian, sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah direncanakan. Agar hasilnya memberikan hasil yang benar, pelaksanaannya dilakukan dengan serius, tetapi tidak menimbulkan tekanan kepada peserta didik. Hasil pengukuran inilah yang kemudian dinyatakan sebagai capaian prestasi pesrta didik menguasai kompetensi dalam tujuan pembelajaran.

Penafsiran Hasil Ujian

Pelaksanaan pengujian setelah diskor, yaitu dihitung jumlah benarnyaakan menghasilkan data empirik kuantitatif yang berwujud skor-skor untuk tiap pesrta didik. Sejalan dengan prinsip keseluruhan proses penilaian, skor-skor tersebut kemudian ditafsirkan untuk memberi makana capaian peserta didik. Ada tiga makna yang dapat ditafsirkan dari hasil pengujian, yaitu

Pertama, pemberian makna untuk menentukan nilai seorang peserta didik yang lazimnya diberikan dalam wujud angka. Ada dua cara menafsirkan hasil ujian tersebut, yaitu berdasarkan pendekatan acuan kriteria dan pendekatan acuan norma. Namun, untuk menilai hasil belajar peserta didik yang lebih tepat adalah yang menggunakan acuan kriteria. Kedua, skor pesrta didik dapat dimaknai seberapa banyak ia dapat menyerap, menguasai, atau melakukan berbagai kompetensi yang dibelajarkan. Ketiga, tinggi rendahnya capaian peserta didik dapat diartikan sebagai keberhasilan atau kegagalan guru membelajarkan mereka. Tinggi rendahnya capaian tersebut dapat dilihat dari rata-rata hitung 75 %, hal itu dapat ditafsirkan kelas yang bersangkutan telah mencapai penguasaan minimal.

TUJUAN DAN FUNGSI PENILAIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun