Analisis jawaban
Telaah hasil pengukuran per indikator per kemampuan dasar yang dilakukan dengan menghitung jawaban benar dan salah peserta didik untuk seluruh butir soal yang diujikan. Analisis dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dasar mana saja yang sudah dikuasai pesrta didik dan mana yang belum. Hal itu berarti diperlukan kerja analisis jawaban per peserta didik per indikator per kemampuan dasar. Berdasarkan hasil telaah itu kemudian dapat ditentukan tindak lanjut yang perlu diambil , misalnya apakah perlu adanya program remedial, penguatan/pengayaan atau yang lain. (misal : akselerasi).
Perbaikan Butir Soal dan Perakitan Soal Ujian
Hasil kerja analisis butir soal memberikan informasi tentang kondisi tiap butir soal yang diujicobakan. Bisa berupa informasi tentang butir soal yang berindeks kesulitan memenuhi persyaratan dan yang tidak, berdaya beda cukup dan tidak, butir-butir pengecoh yang efektif dan tidak. Bahkan jika dilakukan analisis melalui komputer dapat diketahui indeks reliabilitas dan kesalahan baku pengukuran. Berdasarkan itu maka bisa dilakukan perbaikan-perbaikan butir soal yang dianggap perlu dan tidak perlu. Bahkan bila tidak memenuhi persyaratan haruslah dibuang dan diganti.
Setelah butir soal diperbaiki, butir-butir soal itu kemudian dirakit untuk dijadikan sebuah perangkat tes yang jadi dan siap untuk dipergunakan dalam keperluan pengujian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perakitan soal. Misalnya, jika perangkat tes itu terdiri dari beberapa bentuk soal, bentuk soal yang sejenis harus dikelompokkan menjadi satu kelompok. Selain itu misalnya bentuk tes pilihan ganda, butir soal harus diurutkan dari yang berkategori mudah maka ditempatkan di nomor-nomor awal, sedangkan yang berkategori sulit bisa ditempatkan di nomor-nomor akhir untuk memperhitungkan dampak psikologis peserta ujian.
Pelaksanaan Ujian
Penyusunan alat tes sudah selesai dilanjutkan dengan melakukan kegiatan pengukuran, atau langkah pelaksanaan ujian, sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah direncanakan. Agar hasilnya memberikan hasil yang benar, pelaksanaannya dilakukan dengan serius, tetapi tidak menimbulkan tekanan kepada peserta didik. Hasil pengukuran inilah yang kemudian dinyatakan sebagai capaian prestasi pesrta didik menguasai kompetensi dalam tujuan pembelajaran.
Penafsiran Hasil Ujian
Pelaksanaan pengujian setelah diskor, yaitu dihitung jumlah benarnyaakan menghasilkan data empirik kuantitatif yang berwujud skor-skor untuk tiap pesrta didik. Sejalan dengan prinsip keseluruhan proses penilaian, skor-skor tersebut kemudian ditafsirkan untuk memberi makana capaian peserta didik. Ada tiga makna yang dapat ditafsirkan dari hasil pengujian, yaitu
Pertama, pemberian makna untuk menentukan nilai seorang peserta didik yang lazimnya diberikan dalam wujud angka. Ada dua cara menafsirkan hasil ujian tersebut, yaitu berdasarkan pendekatan acuan kriteria dan pendekatan acuan norma. Namun, untuk menilai hasil belajar peserta didik yang lebih tepat adalah yang menggunakan acuan kriteria. Kedua, skor pesrta didik dapat dimaknai seberapa banyak ia dapat menyerap, menguasai, atau melakukan berbagai kompetensi yang dibelajarkan. Ketiga, tinggi rendahnya capaian peserta didik dapat diartikan sebagai keberhasilan atau kegagalan guru membelajarkan mereka. Tinggi rendahnya capaian tersebut dapat dilihat dari rata-rata hitung 75 %, hal itu dapat ditafsirkan kelas yang bersangkutan telah mencapai penguasaan minimal.
TUJUAN DAN FUNGSI PENILAIAN