"Intan"... Lembutnya panggilan itu. Suara itu sudah lama tak ku dengar.. Ku lihat sosok itu di atas sana..
Papa.. Iya.. Papa..
Almarhum papaku yang telah dijemput sangat indah oleh Rabb ku 4 tahun lalu..
Air mataku berderai kencang.. Lelaki hebat yang amat kucintai dan kurindukan..
"Papa" Ucapku pelan.. Segera aku percepat langkah ku menaiki tangga.. Aku tak perduli jatuh atau terhempas ke tanah.. Aku hanya ingin segera memeluk papa.. Aku merindukannya..
Papa hanya tersenyum menatapku dari atas..
Kabut putih menyelimuti tubuhnya yang memakai baju koko berwarna hijau muda dan berpeci putih..
"Rabb, ku mohon, jangan biarkan kabut itu membawa papaku, aku mohon",, teriakku dalam hati masih sambil berurai air mata..
"Bunda" Bisik lembut di telingaku. Aku terbangun,, hhhh... Aku bermimpi... Iya.. Aku bermimpi. Aku menoleh, Annora, bidadari mungilku membangunkan tidurku..
"Iya sayang" Jawabku. "Bunda, sudah setengah dua, bunda ga tahajjud ?" Ujar annora.. Aku usap wajahku.. Dan tersenyum.. "Iya sayang, ayo annora wudhu dulu, nanti bunda menyusul" Kata ku lembut. Annora mengangguk, lalu beranjak.
Sekilas aku masih teringat senyum itu..senyum papa ku..