Mohon tunggu...
NI KADEKINTAN
NI KADEKINTAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Ganesha

hobi saya menulis, membuat puisi, dan lain-lain, kepribadian saya adalah orang yang cenderung berpikir kritis, keras kepala, penyayang, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian, Bagian-Bagian, dan Contoh Penerapan Panca Sradha

10 Mei 2023   16:07 Diperbarui: 10 Mei 2023   16:15 7513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

       beliau menetapkan dengan Sradha menuju Satya.

Dari sloka di atas seseorang akan memiliki keyakinan atau kepercayaan kuat terhadap Tuhan-nya dan memiliki keyakinan atau kepercayaan untuk mencapai Tuhan. Sradha atau keyakinanini merupakan poin penting dalam beragama sebab  keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar dalam beragama. Dari keyakinan atau kepercayaan tersebut akan mampu membawa satya, satya yaitu setia, jujur, dan tanggung jawab, dimana satya merupakan sikap yang wajib dimiliki oleh seseorang. Panca Sradha merupakan lima kepercayaan atau keyakinan umat Hindu yang dapat di bagi menjadi bagian-bagian sebagai berikut :

B. Bagian-Bagian Panca Sradha

Terdapat lima bagian dari Panca Sradha sebagai berikut :

1. Brahman

          Brahman artinya umat hindu percaya bahwa hanya ada satu Tuhan, seperti yang dituliskan dalam Chadogya Upanisat IV.2.1 yang berbunyi "Ekam Eva Avtyam Brahman" yang artinya "Tuhan itu hanya satu tidak ada yang kedua" dan dituliskan dalam Yajur Weda XVII.27 yang berbunyi "Yo Devanam Namadha Eka Eva" yang artinya "Ia adalah satu dan Dia disebut dengan banyak nama" dan masih banyak lagi sloka, tulisan, maupun doa yang menyebutkan bahwa agama Hindu percaya akan adanya satu Tuhan. Tuhan tidak terjangkau dengan pikiran manusia, oleh karena itu manusia membayangkannya sesuai kemampuan akalnya dan berbagai macam personofikasi. Triguna menjelaskan bahwa ke-esaan Tuhan dalam agama Hindu dinyatakan dengan dua cara pandang, yaitu Nirguna Brahman (Tuhan tidak berwujud dan merupakan jiwa suci) dan Tuhan yang bersifat Saguna Brahman (Tuhan diberi nama, bentuk dan atribut lainnya). Dengan adanya cara pandang tersebut tentunya akan jauh lebih mudah dalam mempelajari dan memahaminya, Nirguna Brahman merupakan Tuhan Yang Maha Esa, tak berwujud, tak berkepribadian dan tak tergambarkan, beliau adalah tuggak dan esa, Brahman tidak terpengaruh oleh apapun yang maha sempurna.  Menurut pandangan Saguna Brahman, Tuhan berwujud, berkepribadian dan disimbolkan dengan berbagai atribut yang satu sama lain kadang-kadang bersifat jamak. Sehingga umat Hindu mempersonifikasi Tuhan sesuai dengan imajinasinya berdasarkan tugas dan fungsinya.

2. Atman 

          Atman atau atma merupakan jiwa atau roh yang terdapat dalam tubuh kasar semua makhluk hidup. Atman adalah percikan api kehidupan dari Tuhan Yang Maha Esa, semua makhluk hidup sesungguhnya berasal dari percikan kehidupan itu yang berasal dari Sang Pencipta. Atman sesungguhnya bersifat kekal dan sama sehingga dalan proses kehidupan yang dikenal dengan nama rengkarnasi.Dimana rengkarnasi sesungguhnya kehidupan kembali dengan atman yang sama dengan kehidupan sebelumnya. Dalam kitab Bhagavad Gita sloka X.20 yang berbunyi :

         aham atma gudakesa,

         sarwabhutasaya-sthitah

         aham adis ca madhyam ca 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun