Tio terdiam mendengarkan cerita Risa. Ia tak menduga di balik keceriaan Risa, tersimpan duka yang dalam. Ia teringat akan lukisan abstrak dengan aura kesedihan yang pernah dilihatnya kala itu. Ternyata itu lukisan papa Risa.
"Sejak papa meninggal, saya memutuskan untuk pindah ke Yogya untuk menemani mama. Walaupun dua tahun ini saya sudah kembali melukis, namun lukisan-lukisan itu masih untuk saya nikmati sendiri," tutur Risa tepat di depan rumahnya. Mereka telah tiba di rumah Risa.
Saat membuka pintu pagar, Risa menoleh kepada Tio yang berdiri di sampingnya dan berkata, "Terima kasih sudah mengantarkan saya pulang dan mendengarkan kisah hidup saya Pak."
Tio tersenyum dan menjawab, "Sama-sama Bu Risa dan saya senang Bu Risa mau bercerita kepada saya."
Risa mengangguk dan tersenyum dan mulai melangkah masuk rumah, sebelum mendadak Tio menyentuh pelan lengannya dan bertanya,
"Maukah Bu Risa menjadi bunda Aya ?"
Risa menghentikan langkahnya dan menatap Tio terpana.
**BERSAMBUNG**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H