Mohon tunggu...
Istudiyanti Priatmi
Istudiyanti Priatmi Mohon Tunggu... Freelancer - Fortiter in re, suaviter in modo (Claudio Acquaviva, SJ)

Pendonor darah sukarela dan terdaftar sebagai pendonor kornea mata. Founder: ABK UMKM (Yayasan Griya Bina Karya Anak Berkebutuhan Khusus), KRESZ-KRESZ INDONESIA (Green Juice, Sayur Hidroponik, Bloom and Grow POC). Lulusan Magister (S2) Hukum Bisnis UI, S1 Fakultas Ekonomi UI dan Tarakanita. E-mail: v.istudiyanti.priatmi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Lesbianisme di Indonesia: Gaya Hidup atau Takdir?

26 Juli 2021   16:43 Diperbarui: 24 Agustus 2021   18:20 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini di kanal Youtube dan medsos bertebaran mereka yang mengaku kaum lesbian dengan gaya hidup hedon.  Mereka sungguh mempertontonkan limpahan kemewahan dan menampilkan wajah-wajah bahagia berpesiar naik pesawat business class ke luar negeri, seolah hidup melulu bergelimang harta.  

Tidak ada lagi emoticon menutupi wajah mereka, semua gamblang pampang nama mereka dan nama usaha atau bisnis yang dilakoni. Apakah Indonesia sudah semakin terbuka akan fenomena lesbianisme saat ini?.  Apakah fenomena ini merupakan gaya hidup atau kah takdir yang harus dijalani?.

LGBT DAN JENIS LESBIAN

Saya prefer memakai istilah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual) instead of LGBTQ dengan Q (Queer) yang merupakan "payung" LGBT.

Jenis lesbian ada yang menyatakan 4 jenis butchy, femme dan transisi di antara 2 jenis ini (andro dan biseksual/triseksual), namun saya batasi dalam 2 jenis pertama yaitu butchy dan femme yang marak dalam tayangan Youtube dan medsos di Indonesia.  

BUTCHY

Butchy adalah istilah lesbian yang ber-acting sebagai lelaki atau "suami".  Jenis ini mudah ditemui dengan penampilan maskulin yang bahkan melampaui lelaki sejati dengan kemampuan melindungi si Femme melalui uang, limpahan hadiah, kasih sayang dan power.   Dari tayangan Youtube kita bisa saksikan butchy yang sangat memanjakan pasangannya.  Penampilan luar mereka seperti gaya rambut, cara berpakaian, cara berjalan dan tindak-tanduk menyerupai lelaki.  

Untuk mengubah diri mirip lelaki, tentu diperlukan pengorbanan uang dan keberanian.  Cara teringan adalah melalui terapi hormon testosteron secara berkala yang akan membuat sang Butchy akan berhenti menstruasi, buah dada akan mulai mengecil, tumbuhnya bulu-bulu di wajah dan tubuh (kumis, jenggot, brewok, bulu dada, bulu tangan dan kaki), massa otot membesar, membesarnya klitoris, perubahan suara dan munculnya jakun.   Cara ini marak dilakukan kaum butchy di Indonesia, namun belum cukup membuat status gender di KTP berubah dari perempuan menjadi lelaki, karena belum keluarnya putusan PN, masih perlu cara di bawah ini.

Cara berikutnya agar lebih sempurna sebagai lelaki dilakukan melalui operasi pengangkatan payudara, pengangkatan kandungan dan operasi kelamin.  Hal ini masih jarang di Indonesia, karena diperlukan keberanian dan mental kuat, terlebih uang yang banyak.

Dalam beberapa kasus penetapan status gender perempuan menjadi lelaki, hakim akan mengabulkan bila pemohon telah melakukan perubahan fisik di atas, sehingga tidak ada lagi kelamin perempuan dan buah dada.  

Penetapan pengadilan dapat kita lihat dalam putusan PN Jakarta Utara atas dikabulkannya permohonan seorang perempuan berusia 28 tahun yang telah melakukan terapi sulih hormon, pengangkatan payudara, pengangkatan kandungan dan operasi kelamin.  

Kutipan para ahli disampaikan Pemohon sebagai berikut: "Bahwa sebagaimana disampaikan oleh Dr. Karen Gurney seorang psikolog klinis serta ahli ilmu kesehatan seksual dan Eithne Mills seorang dosen senior di Universitas Deakin, Victoria serta ahli hukum keluarga Murdoch University dalam Electronic Journal of Law, Vol 12, No #1 & #2, orang-orang yang menjalani terapi sulih hormon atau sedang menjalani operasi pergantian jenis kelamin seperti yang diajukan oleh Pemohon adalah sebuah penegasan eksistensi sebagai jenis kelamin tertentu dari orang tersebut, bukan tentang perbuatan menjadi jenis kelamin yang diinginkan. Sehingga pergantian jenis kelamin merupakan sebuah penyesuaian terhadap norma-norma gender, bukan menantangnya".

Pemohon dengan sadar memilih gender laki-laki dan jelas bukan takdirnya.

Mereka yang buchy, apalagi yang sudah melakukan aneka "penyesuaian gender" dapat dikatakan tidak mungkin menjadi seorang istri dalam relasi heteroseksual kelak atau "sembuh".

FEMME

Istilah femme diberikan kepada pasangan butchy yang berperan sebagai perempuan atau istri.  Penampilan mereka feminim sebagaimana layaknya perempuan.  

Mayoritas pengakuan kaum femme, mengapa mereka dapat masuk dalam lingkaran lesbianisme adalah adanya trauma dan luka batin atas sikap dan perlakuan pasangan lawan jenisnya.  

Mereka mengalami KDRT dan terpikat pada butchy yang menawarkan perlindungan, limpahan kemanjaan, hedonisme dan jaminan kebutuhan fisik.  Memangnya apa lagi yang dibutuhkan perempuan terpuruk selain hal-hal di atas?.

Nah butchy yang berpengalaman akan menangkap momen terpuruk sang Femme.  Tentu kita belum lupa curhat seorang penyanyi dangdut seksi yang baru putus cinta dan main ke klub, ternyata digoda oleh butchy ganteng sekali yang "dikiranya lelaki" dan membesarkan berita bahwa flirting yang dilakukan si Butchy adalah the best ever flirting she had.  Wow!.  Well, bagi saya sih pelecehan yaa, di tempat umum bagian vitalnya diremet gitu.  Ah sudahlah dunia masih memerlukan sensasi beda.

FAKTOR PENYEBAB

Saya mengutip psikolog Kasandra Putranto yang menyatakan bahwa pengaruh genetika, hormon, proses belajar dan trauma penting dalam mengungkap penyebab seseorang menjadi LGBT.  Saya khusus menyoroti faktor proses belajar.

Dalam beberapa kaitan dengan fenomena lesbianisme di Indonesia yang marak di media sosial dan kanal Youtube, saya melihat dunia hedonisme yang diiming-imingi para selebritas internet mengubah pola pikir dan proses belajar pemirsa.  

Kaum lesbian sudah tidak sungkan tampil di depan publik, bahkan dengan tenang melakukan konferensi pers atas kasus tuduhan penggelapan uang pacar sejenisnya yang sudah melimpahinya dengan aneka kemanjaan duniawi.  Ooh pemirsa sudah mahfum dan menganggap wajar dengan hadiah seperti apartemen, mobil, berlian, plesir ke luar negeri dan lain-lain padahal hanya pacar ya. 

LELAKI BERTANGGUNG JAWAB

Kaum lelaki juga merupakan pihak yang bertanggung jawab atas maraknya perempuan menjadi lesbian lho.  Banyak kasus KDRT yang dilakukan suami atau hanya baru pacar, dengan mudah membuat seorang perempuan lari ke dalam dekapan butchy.

Relasi perempuan dengan perempuan memang nyaman, karena diwarnai empati sosial dan saling curhat penuh simpati, mengutip  Prof. Marilyn Davidson seorang psikolog dari Manchester Business School.

Saya mengusulkan perlunya pendidikan etika bagi para lelaki usia 17 tahun ke atas dalam memperlakukan perempuan dan dapat mulai dilaksanakan sejak di sekolah menengah atau kampus dan diulang kembali saat kursus perkawinan, sebelum mereka naik ke jenjang perkawinan yang dilakukan di masing-masing institusi keagamaan penyelenggara perkawinan.  

KDRT baik verbal atau non verbal harus dihapus.

Mosok lelaki sejati mau kalah sama butchy?.

 

OooOOOooO

Referensi:

- Kompas.com

- Detik.com

- Tempo.co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun