Mohon tunggu...
Istudiyanti Priatmi
Istudiyanti Priatmi Mohon Tunggu... Freelancer - Fortiter in re, suaviter in modo (Claudio Acquaviva, SJ)

Pendonor darah sukarela dan terdaftar sebagai pendonor kornea mata. Founder: ABK UMKM (Yayasan Griya Bina Karya Anak Berkebutuhan Khusus), KRESZ-KRESZ INDONESIA (Green Juice, Sayur Hidroponik, Bloom and Grow POC). Lulusan Magister (S2) Hukum Bisnis UI, S1 Fakultas Ekonomi UI dan Tarakanita. E-mail: v.istudiyanti.priatmi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Lesbianisme di Indonesia: Gaya Hidup atau Takdir?

26 Juli 2021   16:43 Diperbarui: 24 Agustus 2021   18:20 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaum lesbian sudah tidak sungkan tampil di depan publik, bahkan dengan tenang melakukan konferensi pers atas kasus tuduhan penggelapan uang pacar sejenisnya yang sudah melimpahinya dengan aneka kemanjaan duniawi.  Ooh pemirsa sudah mahfum dan menganggap wajar dengan hadiah seperti apartemen, mobil, berlian, plesir ke luar negeri dan lain-lain padahal hanya pacar ya. 

LELAKI BERTANGGUNG JAWAB

Kaum lelaki juga merupakan pihak yang bertanggung jawab atas maraknya perempuan menjadi lesbian lho.  Banyak kasus KDRT yang dilakukan suami atau hanya baru pacar, dengan mudah membuat seorang perempuan lari ke dalam dekapan butchy.

Relasi perempuan dengan perempuan memang nyaman, karena diwarnai empati sosial dan saling curhat penuh simpati, mengutip  Prof. Marilyn Davidson seorang psikolog dari Manchester Business School.

Saya mengusulkan perlunya pendidikan etika bagi para lelaki usia 17 tahun ke atas dalam memperlakukan perempuan dan dapat mulai dilaksanakan sejak di sekolah menengah atau kampus dan diulang kembali saat kursus perkawinan, sebelum mereka naik ke jenjang perkawinan yang dilakukan di masing-masing institusi keagamaan penyelenggara perkawinan.  

KDRT baik verbal atau non verbal harus dihapus.

Mosok lelaki sejati mau kalah sama butchy?.

 

OooOOOooO

Referensi:

- Kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun