Tetapi sesuatu yang tidak diharapkan pun terjadi. Joanna tiba-tiba muncul entah dari mana, dan menghujamkan kata-kata yang menyakitkan untuk didengar.
"Pria yang kau tunggu tidak akan menikah denganmu hari ini. Dia tunanganku dan kami akan menikah pekan depan. Kuharap kau tidak kecewa..."
Seluruh mata menatap tak berkedip. "Siapa dia?"pikir tamu undangan.
Joanna terus melenggang pulang tanpa sedikitpun rasa bersalah. Dengan senyum penuh kemenangan, dia lalu menyindir keluarga Marina. "Aku tidak mengambil miliknya, bukan?"
Seketika dunia terasa gelap bagi gadis itu. Marina tidak dapat menyembunyikan air matanya. Dia tak mengerti mengapa ini harus menimpanya.
Dia berlari meninggalkan semua orang, dan mengacuhkan suara-suara yang menahannya.
Marina akhirnya sampai di tepi lautan, dimana ombak menerjang batuan karang dengan penuh gelora.
Marina terus memikirkan ucapan gadis yang sama sekali tak dikenalnya, dan menangisi hari pernikahannya.
"Apakah Sandri telah menduakannya? Apakah dia dan keluarganya hanya dipermainkan?" bisiknya.
Hatinya semakin kalut. Dia begitu dikecewakan. Dia tidak ingin hidup lebih lama lagi!
*