Tapi siapa yang peduli pada sekerat hati yang dilanda sepi. Hari demi hari seakan berjalan lambat. Sandri tak tahan menunggu selama itu.
Dia merasa dilemparkan dalam ruang yang hampa, dan disudutkan oleh berbagai pertanyaan yang tak berhenti mengganggunya. Apakah tunangannya sama setianya dengan dirinya? Bukankah Joanna terlalu menarik untuk dianggurin pria manapun?
Sandri terus merasa diombang-ambing dengan keraguan. Dia ingin sekali memercayai gadis itu. Mereka sudah berjanji, disaksikan birunya danau ouler kala itu. Dan musim terus berganti, terus menertawainya.
*
Marina adalah gadis cantik berkulit putih yang bekerja di sebuah toko bunga. Suatu hari, Sandri mampir untuk membeli seikat mawar putih untuk adiknya yang sedang terbaring sakit.
Jodoh telah mempertemukan keduanya dalam hubungan cinta. Sandri menyukai Marina karena dia gadis yang lembut dan sabar. Sementara, gadis itu tak bisa hidup lagi tanpa kehadiran Sandri di sisinya.
Hampir dua tahun, keduanya merajut kemesraan sebagai pasangan kekasih. Satu sama lain percaya telah menemukan belahan jiwanya. Mereka pun sepakat akan mengikat janji dalam ikatan suci tepat di akhir November nanti.
Marina merasa sangat bahagia karena sebentar lagi dia akan memasuki kehidupannya yang baru bersama pria yang dicintainya. Tak ada orang sebaik dan sehangat Sandri. Kedua orang tuanya pun telah memberikan restu.
Pagi-pagi sekali di akhir November, Marina sudah terbangun.
Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu. Di luar kamarnya, bunga-bunga bermekaran dibelai matahari pagi.
Gadis itu menatap bayangan dirinya dalam cermin. Sebuah gaun yang sangat menawan dan wajah yang diliputi senyum bahagia. Dia menjadi tak sabar menunggu kedatangan calon suaminya.